Archive | 2019

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri

 
 
 

Abstract


Latar Belakang. Stunting adalah indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari minus dua standar deviasi (-2 SD). Tahun 2017 prevalensi anak balita stunting di Kabupaten Wonogiri sebesar 23,9% meningkat dari tahun 2016 sebesar 21,8% dan tahun 2015 sebesar 22,4%. Tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Metode. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control, dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri pada Agustus 2018. Populasi dan sampel adalah 22 balita stunting sebagai kelompok kasus dan 22 balita normal sebagai kontrol. Teknik sampling adalah total sampling. Variabel bebas yaitu berat badan lahir, riwayat penyakit infeksi dan status ekonomi, serta kejadian stunting sebagai variabel terikat. Analisis statistik adalah uji chi-square dengan α 5% (α = 0,05). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan balita kategori BBLR 52%, status ekonomi tinggi 52% dan balita mengalami riwayat infeksi 68%. Ada hubungan antara berat badan lahir (p=0,000; OR=15,3), status ekonomi (p=0,000; OR=15,3) dan riwayat penyakit infeksi (p=0,001; OR=12) dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan. Ada hubungan antara Berat badan lahir, status ekonomi, riwayat penyakit infeksi, dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri.

Volume 3
Pages 42-49
DOI 10.21111/dnj.v3i2.3398
Language English
Journal None

Full Text