Archive | 2019

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DAN RASIONALITAS SWAMEDIKASI DI APOTEK KECAMATAN COLOMADU

 
 
 

Abstract


Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk mengatasi penyakit ringan dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan rasionalitas penggunaan obat swamedikasi.\xa0 Responden adalah pengunjung yang berusia 18-60 tahun di lima apotek kecamatan Colomadu. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Jumlah responden yang diperoleh adalah sebanyak 110 responden dengan metode consecutive sampling dari lima apotek di Kecamatan Colomadu. Data dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan Statistical Product and Servicer Solution (SPSS) versi 17 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien 37,3% tergolong buruk, 39,1% tergolong sedang dan 23,6% tergolong baik. Penggunaan obat swamedikasi 17,3% tidak rasional dan 82,7% rasional. Berdasarkan hasil uji chi-squar e, tingkat pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi tidak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan pasien tergolong sedang dengan persentase 39,1%. Sedangkan rasionalitas swamedikasi tergolong rasional dengan persentase 82,7% Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk mengatasi penyakit ringan dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan rasionalitas penggunaan obat swamedikasi.\xa0 Responden adalah pengunjung yang berusia 18-60 tahun di lima apotek kecamatan Colomadu. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Jumlah responden yang diperoleh adalah sebanyak 110 responden dengan metode consecutive sampling dari lima apotek di Kecamatan Colomadu. Data dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan Statistical Product and Servicer Solution (SPSS) versi 17 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien 37,3% tergolong buruk, 39,1% tergolong sedang dan 23,6% tergolong baik. Penggunaan obat swamedikasi 17,3% tidak rasional dan 82,7% rasional. Berdasarkan hasil uji chi-squar e, tingkat pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi tidak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan pasien tergolong sedang dengan persentase 39,1%. Sedangkan rasionalitas swamedikasi tergolong rasional dengan persentase 82,7%

Volume 3
Pages None
DOI 10.21111/pharmasipha.v3i2.3397
Language English
Journal None

Full Text