Archive | 2019

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Beberapa Tingkat Ketinggian Bedengan

 
 
 

Abstract


Peningkatkan produksi tanaman bawang merah pada musim hujan dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan mengurangi kelebihan air yang terjadi pada lahan pertanian dapat dilakukan pembuatan bedengan yang lebih tinggi dibandingan pada saat budidaya pada musim kemarau. Selain itu dengan menanam varietas yang tahan dengan musim hujan. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui dan mempelajari respon varietas bawang merah terhadap perbedaan ketinggian bedengan. Serta untuk melihat perbedaan potensi hasil dari tiga varietas bawang merah. Penelitian dilaksanakan bulan Maret – Mei 2017 di Kebun Percobaan BPTP Jawa Timur yang terletak di Jalan Raya Karangploso, Desa Kapuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan adalah Penggaris, LAM, Timbangan, Oven, Cangkul, Sabit. Bahan yang digunakan adalah bibit bawang merah varietas Bauji, Tajuk, dan Monjung, pupuk NPK, dan pupuk kandang. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktor pertama terdapat 3 taraf yaitu (B1 : Bedengan 25 cm); (B2 : Bedengan 50 cm); (B3 : Bedengan 75 cm) dan faktor kedua juga terdapat 3 taraf yaitu (V1 : varietas Bauji); (V2 : varietas Tajuk); (V3 : varietas Monjung). Hasil yang diperoleh adalah Varietas yang memberikan respon paling baik adalah varietas Tajuk pada pertumbuhan dan hasil panen dikarenakan karakteristik dari varietas tajuk paling sesuai apabila ditanam pada musim penghujan. Sedangkan varietas yang memberikan respon paling rendah pada penelitian adalah varietas Monjung, karena karakteristik dari verietas Monjung adalah lebih sesuai apabila ditanam pada musim. Varietas\xa0 Bauji, Tajuk, dan Monjung tidak\xa0 memberikan respon terhadap perbedaan tinggi bedengan.

Volume 6
Pages None
DOI 10.21176/PROTAN.V6I10.923
Language English
Journal None

Full Text