Archive | 2019

Pengaruh Pengendalian Gulma pada Berbagai Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill.)

 
 

Abstract


Kedelai ( Glycine max (L.) Merill) adalah tanaman pangan semusim yang termasuk kedalam golongan leguminose yang digunakan untuk bahan baku pembuatan tahu dan tempe. Produksi kedelai nasional belum memenuhi angka kebutuhan kedelai nasional. Rendahnya produktivitas kedelai salah satunya disebabkan karena adanya gangguan dari (gulma) yang dapat menyebabkan persaingan dengan tanaman budidaya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan hasil dari tanaman kedelai terhadap berbagai macam cara pengendalian dan juga jenis pupuk yang digunakan sehingga dapat direkomendasikan teknik pengelolaan lahan budidaya yang baik dan tepat. Penelitian dilaksanakan di Agrotechno Park Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan, yaitu W1= Penyiangan 1 kali (21 hst), Pupuk organik (kontrol), W2= Penyiangan 1 kali (21 hst), Pupuk anorganik, W3= Penyiangan 1 kali (21 hst), Pupuk organik dan anorganik, W4= Penyiangan 2 kali (21 hst dan 35 hst), Pupuk organik, W5= Penyiangan 2 kali (21 hst dan 35 hst), Pupuk anorganik, W6= Penyiangan 2 kali (21 hst dan 35 hst), Pupuk organik dan anorganik, W7=, herbisida Oxyfluerfen 720 g/ha, Pupuk organik, W8= Herbisida Oxyfluerfen 720 g/ha, Pupuk anorganik, W9= Herbisida Oxyfluerfen 720 g/ha, Pupuk organik dan anorganik. Hasil penelitan menunjukkan cara pengendalian gulma 2 kali dengan aplikasi pupuk anorganik maupun pupuk campuran antara organik dan anorganik mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dari segi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman dan hasil tanaman kedelai.

Volume 6
Pages None
DOI 10.21176/PROTAN.V6I10.966
Language English
Journal None

Full Text