Archive | 2019

Aplikasi Paclobutrazol pada Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Kentang (Solanum tubersonum L.) di Dataran Medium

 
 
 

Abstract


Kentang ( Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman penunjang program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kementrian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura mulai mengembangkan tanaman kentang di dataran medium sejak tahun 2009 sebagai antisipasi terbatasnya lahan - lahan pengembangan kentang di dataran tinggi, namun kendala pada budidaya kentang di dataran medium ialah suhu tinggi yang meningkatkan sintesis giberelin. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman kentang ialah dengan menggunakan zat pengatur tumbuh. Paclobutrazol adalah salah satu zat pengatur tumbuhan yang digunakan untuk menghambat atau menekan pertumbuhan yang bekerja dibagian meristem dengan cara menghambat sintesis giberelin, sehingga dapat menekan pemanjangan sel dan meningkatkan hasil pada tanman kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2017 di rumah kaca yang terletak di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 700 mdpl. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan metode rancangan petak terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama aplikasi Paclobutrazol yaitu (P1) tanpa Paclobutrazol, (P2) Paclobutrazol 75 ppm, dan (P3) Paclobutrazol 125 ppm. Faktor kedua varietas tanaman kentang yaitu (V1) Varietas Granola Kembang, (V2) Varietas granola Lembang, dan (V3) Varietas Nadia. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan Paclobutrazol dengan konsentrasi 75 ppm dan 125 ppm dapat menekan tinggi tanaman pada tiga varietas tanaman kentang, namun untuk menghasilkan berat umbi tanaman tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan Paclobutrazol 125 ppm dan Varietas Nadia.

Volume 6
Pages None
DOI 10.21176/PROTAN.V6I9.904
Language English
Journal None

Full Text