Archive | 2019

Respons Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) pada Sistem Tumpangsari Dengan Selada (Lactuca sativa L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan EM4

 
 

Abstract


Terung merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi untuk meningkatkan gizi. Upaya untuk meningkatkan produksi terung dapat melalui pengelolaan hara terpadu dan sistem tanam yang tepat. Aplikasi Effective Microorganism 4 (EM4) dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara melalui pemanfaatan mikroorganisme dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 serta mendapatkan dosis dan konsetrasi yang sesuai untuk meningkatan hasil dan pertumbuhan tanaman terung yang ditanam secara tumpangsari dengan selada. \xa0Penelitian dilaksanakan di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, pada bulan Maret - Agustus 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4. Dosis pupuk kandang kambing terdiri 3 taraf, yaitu K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha dan K3 = 30 ton/ha. Konsentrasi EM4 terdiri 4 taraf, yaitu E0 = 0 ml/l, E1 = 10 ml/l, E2 = 15 ml/l dan E3 = 20 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan konsentrasi EM4 pada luas daun terung umur 120 hst. pupuk kandang kambing dan EM4 memberikan pengaruh nyata pada hasil yang meliputi bobot buah per ha. Aplikasi dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 18,43 ton/ha. Aplikasi EM4 konsentrasi 20 ml/l menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 19,54 ton/ha. Sistem tanam tumpangsari terung dan selada menunjukkan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL) dengan nilai antara 1,3 – 1,9 yang menguntungkan pada semua perlakuan antara konsentrasi pupuk kandang kambing dan dosis EM4.

Volume 7
Pages None
DOI 10.21176/PROTAN.V7I2.1023
Language English
Journal None

Full Text