Archive | 2019

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan Inokulasi Mikroba Rhizosfer

 
 

Abstract


Terung ( Solanum melongena L . ) ialah salah satu produk tanaman hortikultura yang memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia. Penyebab rendahnya produktivitas tanaman terung ialah penurunan tingkat kesuburan tanah. Oleh karenanya perlu diupayakan untuk meningkatkan produksi terung melalui perbaikan kesuburan tanah. Pemberian pupuk kandang kambing dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta meningkatkan ketersediaan hara. Tujuan dari penelitian ialah mempelajari dan mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi mikroba rhizosfer yang optimal pada pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Penelitian dilaksanakan di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang pada Februari hingga Juni 2017. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing, yaitu K1 : 10 ton/ha, K2 : 20 ton/ha, K3 : 30 ton/ha. Faktor kedua adalah jenis dan konsentrasi mikroba rhizosfer, yaitu M0 : tanpa mikroba, M1 : 10 EM4 ml/l, M2 : 15 EM4 ml/l, M3 : 10 PGPR ml/l, M4 : 15 PGPR ml/l. Hasil penelitian \xa0menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan inokulasi mikroba rhizosfer pada peubah luas daun 120 hst. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing 30 ton ha -1 dengan konsentrasi PGPR 15 ml l -1 mampu menghasilkan luas daun paling tinggi yaitu 42,64 dm 2 . Pemberian pupuk kandang 30 ton/ha memberikan hasil yang lebih tinggi pada jumlah buah \xa0dan bobot buah. Pemberian mikroba rhizosfer EM4 dan PGPR dengan dosis 10 ml/l dan 15 ml/l mampu meningkatkan jumlah buah dan bobot buah.

Volume 7
Pages None
DOI 10.21176/PROTAN.V7I2.1025
Language English
Journal None

Full Text