Archive | 2019

Kajian Tinggi Bedengan dan Kerapatan Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.)

 
 

Abstract


Terung ungu ( Solanum melongena L.) merupakan tanaman yang termasuk dalamkomoditas hortikultura banyak dikenal oleh masyarakat dan menjadi sayuran diminati. Namun, permintaan pasar terhadap terung tidak diimbangi dengan luas lahan budidaya yang terus berkurang dan kurangnya motivasi petani untuk menanam terung karena petani lebih senang menanam tanaman hortikultura yang lain.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pengaturan kerapatan tanam dan tinggi bedengan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2018 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di DesaJatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alatyang digunakanantara lain meteran, penggaris, kamera, timbangananalitik, cetok, cangkul, gembor, soil moisture tester, lux meter, thermometer. Bahan yang digunakan bibit terung ungu varietas Antaboga, pupuk N (Urea : 46% N), pupuk phospat (SP-36 : 36% P2O5) dan pupuk kalium (KCl : 60% K2O), pupuk kandang kambing. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu kerapatan tanam dan tinggi bedengan dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tinggi bedengan dan kerapatan tanam menghasilkan interaksi pada parameter jumlah daun umur 42 hst dan luas daun umur 42 hst. Tinggi bedengan 20 cm menunjukkan nilai pertumbuhan dan hasil terung ungu yang lebih baik pada hampir seluruh parameter.\xa0 Sedangkan kerapatan tanam pada kerapatan tanam\xa0 40 cm x 50 cm yang lebih rapat memberikan hasil bobot per petak dan per hektar yang lebih tinggi.

Volume 7
Pages None
DOI 10.21176/PROTAN.V7I7.1176
Language English
Journal None

Full Text