Archive | 2019

NYERI KEPALA DAN PUSING BERPUTAR SEBAGAI MANIFESTASI TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL PADA INFEKSI HIV: SEBUAH LAPORAN KASUS

 

Abstract


ABSTRAK \n \nNYERI KEPALA DAN DIZZINESS PADA PASIEN TOXOPLASMOSIS HIV \nLaporan Kasus \nDini Astriani*, Sri Sutarni** \n*Residen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP dr. Sardjito Yogyakarta \n**Staf Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP dr. Sardjito Yogyakarta \n \n \nPENDAHULUAN. Nyeri kepala dan dizziness merupakan keluhan medis paling umum yang dikeluhkan oleh penderita virus human immunodeficiency (HIV)/AIDS. Berdasarkan data UNAIDS tahun 2011 ada 34 juta orang terinfeksi HIV di dunia dan di Asia Tenggara 3,5 juta orang hidup dengan HIV. Kasus HIV di Indonesia berdasarkan data dari kementrian kesehatan jumlah kumulatif penderita HIV dari tahun 1987- September 2014 sebanyak 150.296 orang dan kasus AIDS sebanyak 55.799 orang. Potensi nyeri kepala meningkat pada populasi karena risiko tinggi dari infeksi oportunistik. Infeksi dikepala seperti meningitis kriptokokus, toksoplasmosis serebral, atau neurosifilis yang terjadi selama HIV berlangsung, nyeri kepala juga merupakan komplikasi yang berasal dari penggunaan obat-obatan yang kompleks. Penegakan diagnosis nyeri kepala pada pasien toxoplasmosis HIV adalah anamnesa nyeri kepala dengan onset, intensitas dan letak yang bervariasi. Konfirmasi diagnosis terhadap infeksi HIV/AIDS yang berhubungan dengan timbulnya nyeri kepala, berupa pemeriksaan neuroimaging, LCS, EEG dan pemeriksaan laboratorium. Nyeri kepala akan menghilang paling lambat 3 bulan setelah infeksi mereda. penatalaksanaan nyeri kepala pada pasien toxoplasmosis HIV dilakukan dengan melakukan koreksi sesuai penyebabnya bila memungkinkan, obat simtomatis dan pendekatan psikologis, sosial dan spiritual. \nTUJUAN. Melaporkan sebuah kasus nyeri kepala dan dizziness pada toxoplasmosis HIV. \nMETODE. Laporan kasus. Laki-laki, 25 tahun dikonsulkan dari bagian neuroinfeksi ke bagian subdivisi vertigo dengan keluhan nyeri kepala tipe tegang dikepala bagian belakang intensitas berat terus menerus disertai rasa seperti berputar dan pandangan dobel. Pasien juga mengeluhkan demam dan badan terasa pegal. Pasien telah terdiagnosis infeksi HIV dan toxoplasmosis sejak 4 tahun yang lalu dan rutin mengkonsumsi obat anti virus (ARV) neviral,duviral dan pirimetamin. Dari pemeriksaan fisik didapatkan paresis nervus VII et XII dextra, lesi nervus VIII dextra serta nistagmus horizontal bidirectional. Didapatkan juga hemiparesis dextra. Tanda meningeal tidak didapatkan. Pada pemeriksaan rontgen thorax didapatkan infiltrat perihiler sinistra yang didiagnosis bagian Paru sebagai pneumonia dd Tuberkulosis. Hasil pemeriksaan laboratorium angka lekosit menurun 1,48 x103 /ul, dan CD4 14. Pasien direncanakan untuk dilakukan Lumbal Pungsi dan Neuroimaging berupa MRI dengan kontras. \nKESIMPULAN. nyeri kepala tegang dan berputar yang di rasakan oleh pasien dapat disebabkan akibat infeksi opportunistik toxoplasmosis HIV atau akibat efek samping penggunaan ARV. Follow up dan pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan menentukan prognosis pasien. \n \nKata Kunci : Nyeri kepala, dizziness, toxoplasmosis HIV

Volume 4
Pages 26
DOI 10.21460/bikdw.v4i1.131
Language English
Journal None

Full Text