Archive | 2019

Analisis Nilai Tambah Agroindustri Kerupuk Tempe di Kecamatan Puger Kabupaten Jember

 
 
 

Abstract


Kecamatan Puger merupakan wilayah yang memiliki produksi kerupuk tempe tertinggi di Kabupaten Jember. Kerupuk tempe berkembang di Kecamatan Puger karena usaha turun temurun sehingga muncul berbagai skala agoindustri yang tersebar ke beberapa desa. Kerupuk tempe diproduksi menggunakan teknologi tradisionalsehingga kapasitas produksinya terbatas dan keuntungan yang diterima produsen belum maksimal. Selain teknologi, kemampuan tenaga kerja juga berpengaruh terhadap keberhasilan usaha agroindustri. Adanya keterbatasan teknologi dan sumberdaya manusia yang digunakan, belum dapat dipastikan apakah agroindustri tersebut mampu memberikan nilai tambah yang nyata bagi pengusaha maupun tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah kerupuk tempe yang diperoleh agroindustri pada berbagai skala usaha di Kecamatan Puger.\xa0 Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analitik. Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling . Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai tambah kerupuk tempe pada masing-masing skala usaha di Kecamatan Puger adalah positif dengan nilai tambah terbesar dimiliki oleh agroindustri skala menengah sebesar Rp 1.706,93 per kilogram bahan baku dikarenakan biaya penyusutannya terendah diantara skala agroindustri lainnya.

Volume 3
Pages 195-203
DOI 10.21776/UB.JEPA.2019.003.01.19
Language English
Journal None

Full Text