Archive | 2021

Efisiensi Usahatani Tebu Rakyat Lahan Sawah Kategori Tanaman PC (Plant Cane) (Studi Kasus: Wilayah Kerja PG Gempolkrep, PTPN X)

 
 

Abstract


PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) merupakan perusahaan yang bisnis utamanya adalah gula. Perusahaan ini memiliki 9 (sembilan) unit usaha pabrik gula (PG) yang berproduksi di Jawa Timur dengan total kapasitas giling ±40.000 TCD (Ton Cane per Day). Pada tahun 2019, PTPN X menargetkan produksi Gula Kristal Putih (GKP) tumbuh 4,8 persen menjadi 352.184 ton dibandingkan tahun giling 2018 (335.205 ton). Petani tebu sebagai mitra PG masih dapat meningkatkan produktivitas tanaman tebunya dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang efisien, sehingga pendapatan meningkat. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi tebu; (2) Menganalisis efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani tebu; (3) Menganalisis faktor yang memengaruhi inefisiensi produksi tebu (teknis dan alokatif); dan (4) Menganalisis pendapatan usahatani tebu. Metode Analisis yang digunakan yaitu analisis fungsi produksi Cobb Douglas, Data Envelopment Analysis (DEA), analisis regresi linier berganda dan analisis usahatani tebu. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi produksi tebu adalah luas lahan, penggunaan benih dan pupuk dengan niai R 2 sebesar 0,63. Ruang lingkup uji tingkat efisiensi adalah pada faktor-faktor yang memengaruhi produksi tebu tersebut. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,922 yang bermakna dalam petani melaksanakan usahatani tebu tingkat efisiensi teknis dicapai sebesar 92,2 persen. Sementara itu, rata-rata tingkat efisiensi alokatif sebesar 0,583, berarti petani tebu tidak menggunakan input produksi dengan biaya yang minimal dan secara umum biaya produksi dapat diturunkan sebesar 41,67 persen untuk mencapai output (produksi) yang sama. Faktor penduga yang berpengaruh negatif terhadap inefisiensi teknis adalah pengalaman berusahatani. Faktor yang berpengaruh positif terhadap inefisiensi alokatif adalah faktor usia, status usahatani tebu dan penyuluhan PG, sedangkan faktor yang berpengaruh negatif adalah kemudahan akses kredit. Usahatani tebu rakyat di wilayah kerja PG Gempolkrep dapat mencapai pendapatan sebesar Rp.7.200.829,- per hektar dalam satu musim tanam dan dapat ditingkatkan lagi dengan meningkatkan efisiensi usahataninya secara teknis maupun alokatif.

Volume 5
Pages 361-376
DOI 10.21776/UB.JEPA.2021.005.02.08
Language English
Journal None

Full Text