Archive | 2019

Potensi pengembangan riset filantropi gizi di Indonesia

 

Abstract


Latar belakang : Filantropi suatu kepedulian sosial yang diwujudkan dalam bentuk memberi baik harta, fasilitas, ilmu dan tenaga, dalam satu dekade ini banyak digaungkan oleh berbagai organisasi. Filantropi dinilai mampu mengatasi masalah berbagai sektor \xa0termasuk gizi. Di Indonesia, Filantropi sebenarnya telah lama mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.\xa0 Namun, penelitian ilmiah filantropi khususnya bidang gizi belum banyak diangkat. Penelitian dilakukan\xa0 untuk mengetahui potensi pengembangan riset filantropi gizi dengan mengeksplorasi praktik-praktik filantropi gizi di Indonesia.\xa0 Metode : Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi literatur yakni mengumpulkan berbagai referensi teori yang relevan dari buku, jurnal, laporan penelitian, dan situs-situs internet. \xa0Hasil : Terdapat tiga analisis pendekatan dalam filantropi yaitu karitas ( charity approach ), filantropi ilmiah ( scientific philanthropy ) dan\xa0 neo filantropi ilmiah ( new scientific philanthropy ). Peran filantropi dalam layanan, advokasi, budaya, kewarganegaraan dan terdepan telah dilakukan oleh berbagai pihak. Praktik secara individu dan komunitas seperti dibukanya “Restoran Fakir Miskin dan “Warung Nasi Kuning” untuk kaum dhuafa dan fakir miskin, aksi sosial dan kampanye\xa0 food sharing oleh komunitas\xa0 Brotherfood \xa0, serta komunitas\xa0 Slow Food\xa0 mencatatkan beras Adan varietas hitam dan garam gunung Krayan (Tucu’) ke dalam\xa0 Ark of Taste\xa0 untuk melindungi pangan lokal. Adapun kepedulian sosial yang digerakkan lembaga diantaranya : upaya Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam mengatasi gizi buruk di Papua, upaya Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dalam advokasi budaya pangan nusantara, bantuan Dompet Dhuafa kepada desa adat Kasepuhan Sinar Resmi untuk memelihara tradisi menjaga benih unggul lokal. Program filantropi gizi yang dimotori oleh perusahaan yaitu : hibah penelitian seputar permasalahan gizi oleh Nutrifood, “Gerakan Nusantara” oleh PT Frisian Flag ,\xa0 “Warung Anak Sehat” oleh PT Sari Husada, serta \xa0program “Kebun Gizi” dengan membangun g reen house \xa0sebagai pusat pelatihan masyarakat oleh Sharp Electronics Indonesia. Beberapa\xa0 social enterprise \xa0\xa0seperti Yayasan Cinta Anak Bangsa dan Kitabisa turut andil dalam filantropisme gizi.\xa0 Simpulan : Ada banyak program filantropi gizi dan pangan yang sudah dilakukan oleh individu, komunitas, lembaga maupun perusahaan. Hal ini memberi ruang yang luas bagi peneliti Indonesia untuk mengembangkan riset kuantitatif ataupun kualitatif terkait topik filantropi gizi.

Volume 35
Pages None
DOI 10.22146/BKM.44887
Language English
Journal None

Full Text