Archive | 2021

Perbandingan Aktivitas Antibakteri Antara Ekstrak Daun Katang-Katang (Ipomoea pes-caprae L.) dan Minyak Seith Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus

 
 
 

Abstract


Pendahuluan. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti di Indonesia. Salah satu penyebab infeksi ialah bakteri Staphylococcus aureus. Tanaman katang-katang ( Ipomoea pes-caprae L.) dan minyak seith merupakan produk tanaman yang memiliki potensi sebagai agen antibakteri. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan konsentrasi yang paling efektif dari ekstrak daun katang-katang dan minyak seith dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus . Metode. Penelitian ini menggunakan ekstrak daun katang-katang dan minyak seith dalam konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% serta ampisilin sebagai kontrol positif dan aquades sebagai kontrol negatif yang diuji dengan Staphylococcus aureus kemudian diukur zona hambatnya dengan 3 kali pengulangan. Hasil. Hasil uji menunjukkan rerata zona hambat terbesar terbentuk pada konsentrasi 100% (12.0 mm) kemudian diikuti oleh konsentrasi 80% (7.66 mm), 60% (0 mm), 40% (0 mm), 20% (0 mm), dan 10% (0 mm) pada ekstrak daun katang-katang sedangkan pada minyak seith tidak terbentuk zona hambat untuk semua konsentrasi. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan one-way ANOVA dan uji lanjut menggunakan Bonferroni Test menunjukkan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05). Hal ini berarti secara statistik, hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kesimpulan. Pemberian ekstrak daun katang-katang memiliki potensi sebagai agen antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dibandingkan minyak seith.

Volume 17
Pages 122-131
DOI 10.22146/FARMASEUTIK.V17I1.58292
Language English
Journal None

Full Text