Archive | 2021

Hubungan Karakteristik, Kepatuhan, dan Outcome Klinis Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kabupaten Bantul

 
 
 
 

Abstract


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis . Berdasarkan Hasil Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2017, keberhasilan terapi tuberkulosis sebesar 65% dalam hal ini berada dalam posisi terendah dan dibawah target minimal 85% (secara nasional). Angka keberhasilan pengobatan penyakit TB erat kaitannya dengan kepatuhan pengobatan. Berdasarkan laporan WHO 2019 Angka putus berobat pada pasien TB dindonesia 26%. Angka putus berobat ini sangat berbahaya karena jika pengobatan tidak dilakukan secara teratur akan memberikan outcome klinis yang buruk bahkan target nasional adalah tidak boleh melebih >10 %. Tujuan penelitian ini yaitu melihat gambaran pengetahuan pasien TB\xa0 Paru, mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan dan melihat hubungan antara kepatuhan pengobatan terhadap outcome klinis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan studi cross sectional yang dilakukan di wilayah Kabupaten Bantul tersebar di 15 Puskesmas pada periode Maret-Juni 2020. Alat ukur kepatuhan pengobatan menggunakan kuesioner Morisky Green Levine Test (MGLT). Total subyek dalam penelitian ini adalah 57 responden dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Semua responden mimiliki pengetahuan yang tinggi (>5) baik pada pasien patuh maupun tidak patuh. Gambaran kepatuhan pengobatan TB paru bahwa terdapat 51 (89,5%) responden patuh dalam pengobatan dengan menjawab “ Tidak” pada 4 pertanyaan dalam Kuesioner MGLT dan terdapat 6 (10,5%) responden yang tidak patuh dalam pengobatan TB paru dengan jawaban yang beragam mulai dari bahwa responden merasa tidak membaik sebanyak 60%, beralasan lupa sebanyak 33%, karena lalai dalam pengobatan 16% responden dan karena merasa dirinya membaik 16%. Hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan outcome klinis pasien tuberkulosis paru tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dikarenakan outcome klinis membaik pada kelompok patuh maupun tidak patuh. Kata Kunci : Kepatuhan Pengobatan, Outcome Klinis, TB-Paru, MGLT

Volume 17
Pages None
DOI 10.22146/FARMASEUTIK.V17I2.60681
Language English
Journal None

Full Text