Archive | 2021

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan dan Upah Riil: Analisis Tingkat Provinsi di Indonesia

 

Abstract


This research explores the relationship between two essential aspects of economic development, namely the Female Labour Force Participation (FLFP) rate and the hourly real wage growth in Indonesia. Using the GLS-Random Effect Regression Method for panel data applied to Sakernas, Susenas, and RGDP Data for 2002-2018 in 30 provinces, this research finds out that when FLFP in Indonesia keeps increasing over time, the hourly real wage drops. This is thought to occur allegedly because most female workers in Indonesia work in business fields with a low level of productivity, which causes the labour supply line of the labour supply curve to shift to the right, which means that the real wage point shifts to a lower level. Both female workers and male workers have experienced this reduction in the hourly real wage. Based on this finding, this research recommends that an effort to increase female workers’ participation should be followed by a variety of more qualified jobs qualification for them. Also, some policies are needed to encourage the creation of wider job opportunities for women, especially in business fields with high productivity levels, and to eliminate various work barriers, both domestic and external, that would hinder female entry into the labour market. Keywords: \xa0female labour force participation, labour supply, hourly real wage, panel data regression Abstrak Studi ini menganalisis hubungan antara dua aspek penting bagi pembangunan ekonomi, yaitu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (TPAKP) dan tingkat upah riil per jam di Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi data panel GLS-efek acak pada data Sakernas, Susenas, dan PDRB dalam kurun waktu 2002-2018 di 30 provinsi, ditemukan bahwa peningkatan TPAKP di Indonesia justru menyebabkan tingkat upah riil per jam menurun. Hal ini diduga terjadi karena mayoritas pekerja perempuan di Indonesia bekerja pada lapangan usaha yang memiliki tingkat produktivitas rendah sehingga membuat garis pasokan pekerja pada kurva penawaran tenaga kerja dan upah riil bergeser ke arah kanan yang bermakna terjadinya pergeseran titik upah riil ke tingkat yang lebih rendah. Penurunan tingkat upah riil per jam ini dialami baik oleh para pekerja perempuan maupun para pekerja laki-laki. Berdasarkan hasil temuan ini, maka studi ini merekomendasikan agar usaha peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan sebaiknya diikuti dengan ragam pekerjaan yang lebih bermutu bagi mereka. Selain itu, diperlukan suatu kebijakan untuk mendorong terciptanya kesempatan kerja yang lebih luas bagi para perempuan khususnya pada lapangan usaha dengan tingkat produktivitas yang tinggi, dan suatu kebijakan guna menghilangkan pelbagai hambatan kerja, baik berupa hambatan domestik maupun eksternal, yang kiranya dapat menghambat kesempatan masuknya para perempuan ke pasar tenaga kerja. Kata kunci: \xa0tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, kurva penawaran tenaga kerja, upah riil per jam, regresi data panel

Volume 12
Pages 57-69
DOI 10.22212/JEKP.V12I1.1982
Language English
Journal None

Full Text