Archive | 2021

INTERFAITH DIALOGUE SOFT POWER DIPLOMASI INDONESIA DALAM ISU ROHINGYA

 

Abstract


Indonesia yang rukun dalam keberagaman suku dan agama kerap menjadi negara contoh bagaimana sebuah negara membangun toleransi dan harmoni. Banyak negara ingin belajar dari Indonesia. Hal ini menjadi aset soft power diplomasi dan berpengaruh positif pada posisi Indonesia dalam forum-forum internasional. Dengan aset tersebut Indonesia berupaya turut berperan membantu menciptakan solusi damai pada masalah konflik di dunia, diantaranya berupaya membantu menyelesaikan konflik Rohingya dan membangun perdamaian di Myanmar. Tulisan ini bertujuan melihat efektifitas diplomasi soft power interfaith dialogue dalam isu Rohingya di Myanmar. Penelitian ini akan membantu DPR dalam melakukan pengawasan kinerja Pemerintah di bidang politik luar negeri, khususnya dalam membangun diplomasi soft power interfaith dialogue. Merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori soft power dari Joseph Nye. Penelitian lapangan dilakukan di Surabaya (Jawa Timur) dan Kupang, Alor (NTT) tahun 2017. Penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi soft power melalui interfaith dialogue tidak mudah diterapkan untuk membantu perdamaian dan kehidupan harmonis antar etnis dan umat beragama di Myanmar karena kurang adanya political will pemerintah Myanmar dalam membangun interfaith dialogue diantara rakyat Myanmar. Indonesia harus mencari solusi lain untuk mencari solusi isu Rohingya di Myanmar. Diantaranya dengan membangun kerjasama internasional dengan pihak dan negara-negara yang berkepentingan dengan isu Rohingya. Abstract Indonesia, has harmony amid its ethnic diversity and different religion, becomes an example on how a country builds tolerance and harmony. Therefore many countries want to learn from Indonesia. This create soft power diplomacy asset and has a positive influence in Indonesia s position in international arena. With these assets, Indonesia seeks to play a role in helping create a peaceful solution to conflicts in the world, including helping resolve the Rohingya conflict and build peace in Myanmar. This article aims to see the effectiveness of soft power diplomacy through interfaith dialogue on the Rohingya issue in Myanmar. This research will help DPR in supervising the Government s efforts in foreign politics, especially in building soft power through interfaith dialogue diplomacy. This qualitative research using the theory of soft power from Joseph Nye. Field research was carried out in Surabaya (East Java) and Kupang, Alor (NTT) in 2017. This research reveals that soft power diplomacy through interfaith dialogue is not easy to implement to help harmonize inter-ethnic and religious life in Myanmar due to lack of political will the Myanmar government has in building interfaith dialogue among Myanmarese. Indonesia thus must seek other solutions to find solutions to the Rohingya issue in Myanmar. For examples by building international cooperation with parties and countries with an interest in the Rohingya issue.

Volume 23
Pages 295-309
DOI 10.22212/KAJIAN.V23I4.2117
Language English
Journal None

Full Text