Archive | 2021

KESERAGAMAN DAN PANCARAN IRIGASI PIPA PERFORASI PADA BERBAGAI KEMIRINGAN PIPA TRANSMISI

 
 
 
 

Abstract


Potensi lahan kering yang berbukit perlu dikembangkan untuk usahatani lahan terbatas guna terjadi pemerataan ketahanan pangan diberbagai wilayah yang potensial. Banyak lahan kering yang ada terutama pada daerah yang berbukit dan berlereng belum dikelola optimal untuk pertanian karena terbatasnya dukung teknik irigasi yang praktis. Pemanfaatkan perbedaan elevasi lahan yang ada merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan oleh Teknik irigasi yang membutuhkan tekanan air. Teknik irigasi sistem pipa perforasi memiliki kesamaan dengan sistem sprinkler mini karena menggunakan tekanan air, dan sangat mungkin dapat diterapkan pada kondisi lahan berlereng, akan tetapi kemampuan sistem perforasi yang perlu diketahui lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan untuk irigasi yang praktis. Untuk itu perlu dilakukan uji sistem irigasi perforasi dengan variasi kemiringan tertentu terhadap besarnya jangkauan pancaran dan keseragamannya, agar nanti dapat digunakan sebagai acauan awal.Model uji menggunakan sumber air dari tendon setinggi 3.7 m dan dengan tangki kapasitas ± 200 liter. Diameter pipa transmisi ½ inch dengan panjang 2.55 meter, dan\xa0 pipa lateral sebagai pipa perporasi dengan lubang 3mm terdiri dari 3 pipa dengan panjang pipa 4 meter diameter 1/2 inch dan jarak antar lubang pipa perporasi 0,60 m. Uji dilakukan terhadap 4 variasi kemiringan 10º, 20º, 30º dan 40º dengan 4 variasi head 1= 2.855 m, head 2 = 2.35 m, head 3 = 1.85 m dan head 4 = 1.30 m. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin besar kemiringan pipa transmisi maka head yang dihasilkan semakin tinggi. Keseragaman irigasi perforasi terjadi semakin kecil jika kemiringan semakin besar dengan nilai minimum 85% dan tertinggi 91%. Pancaran perforasi yang besar diperoleh pada kemiringan transmisi 20º dan 30º yaitu 2.66 m dan 2.40 m.

Volume 10
Pages 142-157
DOI 10.22225/PD.10.1.2513.142-157
Language English
Journal None

Full Text