Archive | 2019

PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MULTIKULTURAL UPAYA MENANGKAL RADIKALISME DI INDONESIA

 

Abstract


Penelitian ini mencoba untuk menggali secara mendalam pemanfaatan nilai-nilai multikultural dalam menangkal radikalisme di kalangan sekolah, sebagai bahan pengembangan model pembelajaran IPS berbasis multikultural di sekolah menengah pertama di wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian diharapkan dapat menemukan model pembelajaran IPS terintegrasi nilai-nilai multikultural yang dapat digunakan sebagai kebijakan pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta bidang pendidikan. Persoalan utama dalam penelitian ini mencakup: pengetahuan guru sekolah menengah pertama di Provinsi DKI Jakarta tentang konsep, fungsi,\xa0 jenis, bentuk,\xa0 klasifikasi dan interpretasi multikultural terintegrasi dalam pembelajaran IPS sebagai berntuk inovasi pembelajaran. Penelitian ini diusulkan untuk satu tahu\xa0 dalam waktu 12 bulan. Aktivitas penelitian difokuskan untuk menaganalisis nilai-nilai multikultural yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPS di SMP yang dikemas dalam perangkat pembelajaran seperti video, lembar balik atau komik sederhana untuk menangkal radikalisme yang merajalela. Langkah awal, dimulai dengan menguji pemahaman guru SMP tentang: (a) berkembangnya radikalisme yang terjadi di lingkungan sekolah, dan (b) nilai-nilai multikultural, yang diperdalam dengan kajian fenomenalogi tentang budaya mengajar IPS di SMP. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif terkait dengan pemahaman guru tentang nilai-nilai multikultural dan radikalisme dikalangan siswa SMP. Pendekatan kualitatif model fenomenologi sebagaimana dikembangkan Miles and Huberman untuk mendalami radikalisme melibatkan guru IPS SMP yang diintegrasikan dengan nilai-nilai multikultural untuk memangkal radikalisme di sekolah. Hasil akhir penelitian berupa (1) lembar balik deskripsi pembelajaran IPS SMP berisi nilai-nilai multikultural, komik sederhana dan video. Sampel penelitian adalah guru dan sekolah menengah pertama negeri/ swasta di lima wilayah DKI Jakarta dengan teknik pengambilan sampel model Isaac dan Michael yaitu tabel penentu jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5%. Instrumen penelitian untuk memperoleh data kuantitatif dengan menggunakan angket dan wawancara. Sedangkan data kualitatif tentang nilai-nilai multikultural dan radikalisme disekolah diperoleh dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam kepada informan dengan pendekatan snow ball. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif, sementara data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif model Miles and Huberman. Uji signifikansi perbedaan model pembelajaran lama dengan model pembelajaran baru yang dikembangkan\xa0 menggunakan statistik t –test berkorelasi.

Volume 1
Pages 205-213
DOI 10.22236/psd/11205-21373
Language English
Journal None

Full Text