Archive | 2021

PUSAT REHABILITASI NARKOBA DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM

 
 
 

Abstract


Narkoba merupakan salah satu masalah yang besar hingga saat ini, baik di kota-kota besar hingga kedesa-desa sekalipun. Riau adalah salah satu kota yang yang terjerat kasus narkoba. Sepanjang tahun 2019, Riau menangani kasus narkoba sebanyak 1.817 kasus dengan 2.496 sebagai tersangka (Sitinjak, 2019). Pekanbaru pun tidak luput dari kasus narkoba mengingat beberapa kasus yang telah terjadi di Pekanbaru. Korban penyalahgunaan narkoba mengalami gangguan fisik dan psikis yang dapat melukai dirinya sendiri dan orang disekitar sehingga diperlukannya wadah dalam proses pemulihan mental sekaligus moral korban penyalahgunaan narkoba. Kurangnya fasilitas yang memadai juga menjadi alasan dalam perancangan pusat rehabilitasi narkoba di Pekanbaru. Salah satu penyebab terjeratnya manusia ke dalam lingkungan narkoba adalah kurangnya iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka diperlukannya wadah pemulihan yang mampu mendekatkan diri kepada sang pencipta, maka dari itu perancangan pusat rehabilitasi narkoba di Pekanbaru menggunakan pendekatan arsitektur Islam sebagai tema dan acuan dalam perancangan. Arsitektur Islam diterapkan pada perancangan berupa prinsip arsitektur Islam yang menghubungkan manusia, tuhan dan alam ciptaan-Nya. Pengaplikasian arsitektur Islam pada bangunan rehabilitasi narkoba terdapat pada perancangan massa bangunan, interior bangunan dan lansekap serta elemen-elemen warna dan material yang digunakan pada perancangan sesuai dengan kebutuhan proses rehabilitasi. Drugs is one of the big problems to date, both in big cities and even in villages. Riau is one of the cities caught in drug cases. Throughout 2019, Riau handled 1,817 drug cases with 2,496 as suspects (Sitinjak, 2019). Pekanbaru was not spared from drug cases given several cases that have occurred in Pekanbaru. Victims of drug abuse experience physical and psychological disorders that can injure themselves and those around them so that they need a container in the process of mental recovery as well as the morale of victims of drug abuse. Lack of adequate facilities is also a reason in the design of drug rehabilitation centers in Pekanbaru. One of the causes of human being trapped into the drug environment is the lack of faith and devotion to God Almighty, so the need for a container of recovery that is able to get closer to the creator, therefore the design of drug rehabilitation centers in Pekanbaru using the approach of Islamic architecture as a theme and reference in design. Islamic architecture is applied to the design of Islamic architectural principles that connect humans, God and nature of His creation. The application of Islamic architecture in drug rehabilitation buildings is found in the design of building masses, building interiors and landscaping as well as the color and material elements used in the design in accordance with the needs of the rehabilitation process.

Volume 10
Pages 87-94
DOI 10.22441/VITRUVIAN.2021.V10I2.001
Language English
Journal None

Full Text