Archive | 2019

Kajian Furniture pada Interior Ruang Kelas Penyandang Autis

 

Abstract


Penderita autisme mempuyai gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, imajinasi serta pola perilaku yang repetitive dan resistensi (tidak mudah mengikuti/ menyesuaikan) terhadap lingkungan dan rutinitas pada umumnya. Gangguan pada inteteraksi sosial ini menyebabkan penderita autisme terlihat aneh dan berbeda dengan orang lain. Penderita autis juga harus diberikan kesempatan seluas-luasnya dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dengan membuat wadah khusus yang bertujuan untuk mengenyam pendidikan khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus seperti anak autis. Slah satu bentuk terapi yang di tawarkan adalah terapi dengancara one on one. Perancangan layout yang tepat dan penggunaan perabot/furniture yang tepat bisa memberikan seorang anak autis menjadi rileks dan nyaman untuk menjalani terapi atau pembelajaran. Konsep ruang pun menjadi pertimbangan yaitu dengan mengubah karakteristik ruang seperti warna, dimensi, material, pattern pola, furniture, pencahayaan dan akustik yang dapat memberikan terapi bagi penderita autis serta memberikan pendidikan bagi mereka. Selain itu, tatanan yang baik dan tepat bisa merangsang indera sebagai salah satu terapi yang bisa menenangkan, aktif, dan fleksibel.

Volume 6
Pages 205-218
DOI 10.22441/narada.2019.v6.i2.002
Language English
Journal None

Full Text