Archive | 2021

Kritik: Masih Relevankah Metode Analogi Bentuk Bagi Arsitektur Sekarang ?

 

Abstract


Sebuah kritik atas metode rancang analogi bentuk, terkait konteks yang hendak dicapai dalam perancangan arsitektur. Apakah sensasi yang hendak dikejar? bentuk yang berbeda dan ‘unik’? Ataukah ada pendekatan yang lebih kontekstual? Untuk menjawabya, perlu upaya menilik kembali sejarah, utamanya terkait perkembangan arsitektur yang menggunakan pendekatan analogi bentuk. Studi kasus yang dipilih dari masa Arsitektur Tradisional dan Klasik, hingga periode setelah Gerakan Modern sebagai pembanding, ditelusuri perihal penerapan analogi di masanya. Merujuk pada pemikiran Louis I. Khan bahwa arsitektur muncul tidak hanya untuk kebutuhan praktis dan estetika saja, tetapi juga kebutuhan humanisme bagi masyarakat sekitarnya, sehingga tujuan dari tulisan ini untuk mengkaji kembali bagaimana proses analogi baiknya dapat diaplikasikan ke dalam rancang arsitektur. Artikel ini bertujuan sebagai refleksi diri, apakah dibenarkan penganalogian bentuk bangunan serupa dengan bentuk lemari, telur, mahkota (siger), yang berorientasi sekedar pada tiruan bentuk? Tulisan ini pada akhirnya akan menjawab definisi “analogi” yang lebih sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan metode perancangan arsitektur di masa sekarang, dengan meminjam definisi dari Prinsip Louis I. Kahn yang menekankan perwujudan konsep Realization of Form dan Realization of Design menuju tatanan order struktur, order konstruksi, order waktu dan order ruang. Prinsip Kahn dipilih karena penganalogian Kahn yang mengaitkan arsitektur dengan puisi bukanlah sebagai perumpamaan, namun untuk mewakili konsep teoretis. Yang menjadi acuan dapat mewakili konsep teoritis adalah pada kriteria membuat perihal yang tersirat (implicit) menjadi jelas (explicit).

Volume 18
Pages 7-19
DOI 10.23917/SINEKTIKA.V18I1.13292
Language English
Journal None

Full Text