Archive | 2019
Peran Kegiatan Fun cooking dan Country Project dalam Kemampuan Matematika Awal dan Berpikir Kritis Anak Usia Dini
Abstract
This study aims to determine the role of fun cooking and country project in developing the ability of early mathematics and critical thinking of early childhood in PAUD AL-Fitri Jakarta. The subjects of this study were children aged 5-6 years in Group B which consist 10 children. The method used is a descriptive qualitative approach with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data is then processed through Engineering triangulation. Based on the results of the child s research, information was obtained that the activities of fun cooking and country projects that were integrated according to the theme had a role in the children ability of early Mathematics and critical thinking. Fun cooking and Country Project activities have a role in the ability of early Mathematics of children, especially in grouping, counting, calculating and weighing the amount of food that need to be processed or supporting activities. In addition, when making these foods, children use their critical thinking skills when taking steps to cook in sequence, associating the amount of food with numerical symbols and the distinctiveness of taste, and the smell of food made. Keyword: Fun Cooking, Country Project, Early Mathematics Ability, Critical Thinking Ability Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fun coooking dan country project dalam mengembangkan kemampuan Matematika awal dan berpikir kritis anak usia dini di PAUD Al-Fitri Jakarta. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun, Kelompok B berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian diproses melalui triangulasi Teknik. Berdasarkan hasil penelitian anak, diperoleh informasi bahwa kegiatan fun cooking dan country project yang terintegrasi sesuai tema memiliki peran dalam kemampuan Matematika awal dan berpikir kritis anak. Kegiatan fun cooking dan Country Project memiliki peran dalam kemampuan Matematika awal anak terutama dalam mengelompokkan, membilang, menghitung dan menimbang jumlah bahan makanan yang akan diolah ataupun kegiatan pendukung. Selain itu ketika membuat makanan tersebut anak menggunakan kemampuan berpikir kritisnya ketika melakukan langkah-langkah memasak secara berurutan, mengaitkan jumlah bahan makanan dengan simbol-simbol angka maupun kekhasan rasa, aroma dari makanan yang dibuat. Kata Kunci: Fun Cooking, Country Project, Kemampuan Matematika Awal, Kemampuan Berpikir Kritis Peran Kegiatan Fun cooking dan Country Project dalam Kemampuan Matematika Awal dan Berpikir Kritis Anak Usia Dini Kindergarten, Vol. 2, No. 1, April 2019, Hal. 6-14 | 7 PENDAHULUAN Kemampuan matematika awal dan berpikir kritis termasuk ke dalam kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif juga merupakan salah satu dari enam aspek yang perlu dioptimalkan kala usia dini selain aspek bahasa, seni, fisik motorik, sosial emosional, moral dan agama. Agar optimal diperlukan banyak stimulasi yang sesuai. (Moersintowati, 2002) mengatakan stimulasi merupakan perangsangan dan latihan terhadap kecakapan anak yang berasal dari luar diri anak. Logika matematika juga memiliki relevansi dengan perkembangan berpikir sistematis dan kritis. Termasuk ke dalamnya membilang, menghitung, menggunakan angka, menemukan hubungan, ukuran, estimasi, dan mengelompokan atau mengklasifikasikan. Matematika diartikan sebagai ilmu bilangan, hubungan bilangan dan operasional yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan bilangan (Sujiono, 2008). Matematika memberikan sarana yang kuat untuk memahami dan menganalisis dunia (Cross, et.al., 2009). Berdasarkan Permendikbd No 137 Tahun 2014 tentang Standar Pencapaian Perkembangan Anak pada aspek perkembangan kognitif dalam lingkup perkembangan berpikir logis dan berpikir simbolik menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun mampu untuk mengenal perbedaan berdasarkan “lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ ter”, dapat mengklasifikasikan benda berdasakan warna, bentuk dan ukuran (untuk 3 variasi); mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya; menyebutkan lambang bilangan 1-10; menggunakan lambang bilangan untuk menghitung serta mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Berpikir kritis didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan seseorang dalam proses mental seperti mengidentifikasi masalah, sebuah asumsi dari argumen, menarik kesimpulan dari kumpulan data, menafsirkan apakah simpulan ditarik dari kesimpulan dan evaluasi bukti (Baker, 1991). Hal yang penting untuk dikembangkan dalam matematika ialah kemampuan berpikir kritis yang sesuai dengan tujuan matematika. Matematika, termasuk kemampuan matematika awal dan kemampuan berpikir kritis merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, dikarenakan matematika dapat dipahami melalui berpikir kritis dan berlaku sebaliknya (Fardani, 2017). Berpikir kritis ialah salah satu keterampilan tingkat tinggi yang penting untuk diajarkan kepada murid selain berpikir kreatif (DePorter, 2013). Dalam berpikir kritis diperlukan penilaian atau evaluasi yang cermat sehingga memerlukan kemampuan berpikir evaluatif. Berpikir kritis adalah sebuah proses aktif dan cara berpikir teratur serta sistematis agar dapat memahami informasi secara mendalam sehingga terbentuk keyakinan mengenai kebenaran informasi yang didapatkan atau pendapat yang disampaikan (Surya, 2013). Hal yang serupa dikatakan juga oleh slavin dimana berpikir kritis adalah kemampuan dalam mengambil keputusan rasional mengenai hal yang harus dilakukan atau hal apa yang harus diyakini (Slavin, 2011). Sedangkan menurut Chafee berpikir kritis merupakan kegiatan berpikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berpikir itu sendiri”, karena berpikir maksudnya adalah tidak hanya berpikir secara sengaja namun juga menelaah apa yang dipikirkan, dengan mempertimbangkan logika dan bukti-bukti (Johnson, 2007). Adapun ciri orang yang memiliki pemikiran kreatif sebagaimana dikemukakan Costa adalah sebagai berikut, mampu mendeteksi dan mengenali perbedaan informasi yang diperoleh, mampu mengumpulkan informasi dan data-data untuk pembuktian yang faktual, mampu mengidentifikasi atribut-atribut benda, mampu membuat daftar alternatif-alternatif pemecahan masalah, mampu membuat korelasi antara masalah yang satu dengan masalah yang lain (mencari benang merah dari sebuah persoalan), mampu menarik kesimpulan dan mengeneralisasi dari data-data atau informasi-informasi yang berasal dari lapangan. Mampu membuat prediksi, mengklasifikasikan informasi dan gagasan, mampu menginterpretasikan dan menjabarkan informasi ke pola tertentu, menganalisis isi, prinsip, hubungan, mampu membandingkan dan mempertentangkan yang kontras serta mampu membuat hubungan yang valid (Sumarmo, 2010). Fun cooking Kata Fun cooking terdiri dari 2 kata, yaitu fun yang mengandung makna menyenangkan dan cooking yang berarti memasak. Memasak merupakan kegiatan mempersiapkan bahan, peralatan yang digunakan, sampai proses pengolahan sampai bahan makanan siap untuk di makan. Sehingga jika dua kata tersebut digabungkan, makna yang tersirat dari kata fun cooking adalah kegiatan memasak