Archive | 2021

Usaha Rendang Rumahan Untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga di Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kecamatan Payakumbuh Timur

 
 
 
 

Abstract


The problems with PKM partners as micro entrepreneurs engaged in small-scale rendang business are still traditional in terms of equipment, management, and marketing. For that, it needs equipment development, marketing, management, capital assistance and assistance to start a business. The method of activities with the science and technology program implementation scheme that is carried out with partners is focused on two areas, namely the application of appropriate technology, improvement of business management and marketing. Marketing and business management improvement activities are manifested in the form of training. The results of the Community Service in the form of rendang business training in the Padang Tangah Payobadar Village, East Payakumbuh Subdistrict, received quite a positive response from the community. This can be seen from the enthusiasm of the mothers who participated in the activity from the beginning to the end of the activity. The home rendang business by the UNP Community Partners group chaired by Ibuk Yurdalis can develop if it is carried out with full diligence and patience by not only relying on orders but also seeking online marketing through various social media. Keyword: Effort; Family Economy; Rendang Received: 26 November 2020 Revised: 12 Maret 2021 Available Online: 15 Maret 2021 Rusdi Rusdi, Wahidul Basri, Etmi Hardi, Heffi Alberida Usaha Rendang Rumahan Untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga di Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kecamatan Payakumbuh Timur ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 E-ISSN: 2684-8570| ABDI 2021 Copyright© 2021, By Author 1. Pendahuluan Sejarah rendang, tidak ada yang tahu secara tepat kapan dan di mana rendang tercipta, peneliti Wynda mengatakan rendang sudah ada sejak abad ke-16. Sebuah catatan harian Kolonel Stuers 1827 tentang kuliner menyebutkan deskripsi kuliner secara implisit diduga mengarah pada rendang. Sebuah literatur yang ditulis pada abad ke-19 menceritakan, masyarakat Minang di daerah darek (darat) biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura yang memakan waktu sampai satu bulan melewati sungai (Hanafiah, Saputra, & Ramadhanty, 2019). Karena sepanjang jalan tidak ada perkampungan, para perantau menyiapkan bekal yang tahan lama. Dari sinilah tercipta masakan rendang dengan waktu proses perandangan yang lama, yang menciptakan masakan yang tahan lama pula. Rendang, kuliner Minangkabau termasuk kuliner yang enak dan lezat di setiap lidah etnis manusia. Hal ini dibuktikan dengan dirilisnya survei oleh CNN Internasional yang menyatakan bahwa rendang meraih urutan pertama dalam World’s 50 Delicious Food. Masakan rendang ini memiliki kaitan atau relevansi dengan budaya merantau orang Minangkabau. Jika di Ranah Minang rendang identik dengan masakan yang kering dan menghitam, tidak demikian dengan di tanah rantau. Rendang mengalami perubahan tekstur, cita-rasa, dan bumbu. Rendang yang sering ditemui di luar daerah Minangkabau (Sumatera Barat) bukanlah rendang yang dimaknai oleh orang Minang asli. Melainkan, rendang yang di tanah rantau tersebut adalah kalio. Secara sederhana, proses memasak menuju rendang terdiri dari tiga tahapan, yaitu gulai daging – kalio – rendang (Wynda, 2019). Hal lain yang patut diketahui adalah rendang memiliki posisi terhormat dalam adat Minangkabau. Bahan-bahan rendang memiliki makna tersendiri. Daging sapi sebagai bahan utama rendang melambangkan niniak mamak dan bundo kandung, yang dipercaya akan memberikan kemakmuran. Kelapa atau karambia melambangkan kaum intelektual atau dalam bahasa Minang disebut cadiak pandai, yang menjadi simbol perekat kebersamaan. Yang terakhir adalah lado atau sambal. Sambal dinilai sebagai representasi alim ulama yang tegas dalam mengajarkan agama, sungguh rendang sangat kaya makna. Dalam proses memasak rendang, diketahui tentang dapur kuno keluarga Minang. Mitos bahwa rumah panggung tak punya dapur di dalam rumah berhasil dipecahkan. Merandang atau membuat rendang bukanlah proses yang sebentar, tetapi dapur itu utuh hingga zaman sekarang. Ketika rendang merajai ranking World’s 50 Best Food 2017 keluaran CNN Travel, bikin kita bangga, maka tugas selanjutnya adalah mempertahankan posisi itu (Suri, 2012). Rendang memang memiliki cita rasa yang khas. Santannya yang gurih serta bumbunya yang legit dan pedas sangat memanjakan lidah para penikmatnya. Tak heran rendang dinobatkan menjadi masakan terenak sedunia oleh CNN Go. Lebih dari 35.000 orang dari seluruh dunia menyatakan rendang adalah makanan terlezat sejagad raya (Utomo, 2012). Membuat rendang memang membutuhkan waktu lama dan ketelatenan. Namun dengan modifikasi resep, membuat rendang pun menjadi lebih cepat dan tak sesulit yang dibayangkan. Bermacam bahan dasar hewani maupun nabati dapat diolah menjadi rendang yang lezat. Bukan hanya daging sapi dan ayam yang dapat dibuat rendang, aneka seafood, dan bermacam jenis sayuran pun bisa. Cobalah membuat Rendang Daging, Rendang Paru, Rendang Ayam, Rendang Jantung/ Usus/Ceker Ayam, Rendang Tuna, dan Rendang Kepiting. Dan jangan ragu untuk mencoba Rendang Kacang Merah, Rendang Tempe, Rendang Basah Nangka, Rendang Basah Buncis, Terung Bumbu Rendang, dan Rendang Jengkol. Semuanya mengandung gizi dan bisa menjadi menu favorit keluarga. Dengan beragam pilihan rendang yang tidak banyak dijumpai di pasaran, aneka olahan rendang ini juga bisa dimasukkan dalam menu usaha rendang (Erwin, 2013). Sebenarnya rendang sudah ada sejak jaman dahulu meski demikian masakan rendang hingga saat ini masih saja tetap populer di masyarakat. Sehingga tak heran bila banyak masyarakat yang memanfaatkan olahan rendang sebagai kesempatan bisnis untuk menambah penghasilan tambahan. Apalagi saat ini banyak masyarakat yang menggemari olahan rendang hingga membuat potensi usaha rendang dapat dimanfaatkan sebagai ladang usaha yang cukup menjanjikan. Peluang usaha rendang Rusdi Rusdi, Wahidul Basri, Etmi Hardi, Heffi Alberida Usaha Rendang Rumahan Untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga di Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kecamatan Payakumbuh Timur ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 E-ISSN: 2684-8570| ABDI 2021 Copyright© 2021, By Author kini juga masih terbuka sangat luas bagi yang ingin menggeluti kegiatan usaha ini. Usaha rendang bisa dijalankan dengan cara yang sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan modal yang besar sehingga bisa mengawali usaha rendang dalam skala kecil. Di tempat mitra PKM, yakni di Padang Tangah Payobadar Kecamatan Payakumbuh Timur, ada ibu-ibu yang sudah melakukan usaha rendang secara rumahan, diantaranya adalah Ibu Yurdalis yang sudah memulai usaha rendangnya secara kecil-kecilan. Dia memasak rendangnya kalau ada pesanan dari tetangga atau dari orang-orang sekitar kampung tersebut, jadi usaha rendangnya boleh dikatan tidak rutin, tetapi tergantung pemesanan dari orang-orang sekitar. Dengan demikian, usaha rendang rumahan ini tidak bisa berkembang dengan baik, terkendala peralatan, manajemen, pemasaran dan permodalan. Mitra yang lain adalah Ibu Rosa Weliana, ia adalah seorang ibu yang sangat berminat untuk berusaha rendang ini, tatapi terkendala permodalam dan sampai saat ini ia hanya bekerja menjadi juru masak di salah satu rumah makan di daerah tersebut. Jadi ke dua mitra PKM ini sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang usaha rendang rumahan. Dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, tim pengabdian ingin meningkatkan usaha rendang pada mitra di Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kecamatan Payakumbuh Timur dengan pertimbangan, usaha rendang memiliki peluang yang menjanjikan, antara lain: (1) Rendang adalah makanan yang disukai semua orang. Kepopulerannya sudah menjadi bukti bahwa rendang tidak hanya cocok untuk lidah masyarakat lokal tapi juga mancanegara; (2) Rendang adalah salah satu jenis makanan yang tahan lama meskipun tidak dimasak dengan menggunakan pengawet; (3) Prospek usaha rendang, Prospek usaha rendang cukup bagus, meski keberadaan usaha rendang sudah ada sejak lama namun tetap membuat peminat rendang tidak pernah surut, bahkan dari waktu ke waktu akan terus bertambah sehingga membuat usaha rendang mampu mendatangkan keuntungan; (4) Konsumen usaha rendang, dengan membuat rendang dengan cita rasa yang enak dan nikmat sehingga mampu menarik minat dari berbagai kalangan. Konsumen rendang kinipun mencangkup semua kalangan, mulai dari kalangan anak-anak bahkan hingga orang dewasa juga menyukainya; (5) Bahan baku rendang, Berbagai bahan baku yang dibutuhkan untuk mengolah rendang diantaranya daging sapi, bumbu rempah, santan kelapa dan berbagai bahan yang lain. Untuk mendapatkan bahan baku rendang sendiri memang sangat mudah, karena rendang kini bisa didapatkan dimana-mana bahkan mulai dipasaran hingga di supermarket; (6) Harga jual rendang, Harga rendang dapat ditentukan sesuai harga yang kini sudah ada di pasaran. Dalam menentukan harga jual olahan rendang memang disarankan jangan terlalu mahal karena konsumen akan lebih menyukai makanan dengan harga yang terjangkau namun tetap memiliki cita rasa yang enak. Pematokan harga rendang biasanya sekitar Rp. 15.000 per porsi. Dari analisa sistuasi di atas jelas sekali bahwa usaha rendang rumahan, dalam situasi pandemi covid-19 ini mempunyai prospek yang cukup baik dan sangat layak untuk dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga yang dianjurkan untuk tinggal di rumah saja. Permasalahan mitra sebagai pengusaha mikro yang bergerak dalam bidang usaha rendang rumahan dalam pelaksanaan usahanya masih bersifat tradisional, dan belum menerapkan manajemen yang baik. Untuk itu, perlu pengembangan usaha rendangnya dengan peralatan, manajemen dan pemasaran yang modern, disamping itu perlu pendampingan dan permodalan untuk memulai usaha rendang rumahan. 2. Metode Pelaksanaan Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilaksanakan, tim pengabdi menawarkan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan sentuhan Ipteks. Skema pelak

Volume 3
Pages 39-48
DOI 10.24036/ABDI.V3I1.85
Language English
Journal None

Full Text