Archive | 2019

Assajingeng: Politik Kekerabatan di Pilkada Kabupaten Bone (Analisis Antropologi Politik)

 
 

Abstract


Sistem kekerabatan dan pelapisan sosial (stratifikasi sosial) mempengaruhi politik di Kabupaten Bone. Keturunan Arung (bangsawan) masih banyak memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahan di Bone, hal ini salah satunya didukung oleh masyarakat Bone yang masih percaya jika dipimpin oleh kepala daerah yang bergelar Arung. Selain itu struktur pemerintahan juga dikuasai oleh kerabat dari Pemimpin daerah hal ini dikarenakan oleh sistem pemerintahan otonomi daerah membuat kekuasan dipegang penuh oleh Bupati. Penelitian ini dilakukan di Kota Bone, Sulawesi Selatan dengan Informan sebanyak 17 orang yang terdiritokoh masyarakat dan tokoh agama, masyarakat Bone dan orang-orang yang memiliki pengalaman dibidang Politik/Pemerintahan seperti Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil, Tim sukses partai politik dan Pejabat Daerah Bone.Adapun metode yang digunakan adalahwawancara mendalam (indepth interview), pengamatan (Observasi) dan analisis dokumen. Penelitian dilakukan di Kota Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Warisan budaya politik pada era kerajaan, masih berdampak dalam perilaku politik dewasa ini, namun pemaknaannya sudah berbeda dimana pada masa kerajaan masih murni memelihara kejujuran dalam menjalankan pemerintahannya. Beda halnya dengan saat ini dimana masa sekarang memanfaatkan lapisan sosial (Arung) dan sisitem kekerabatan tersebut sebagai strategi pemenangan pemilihan kekuasaan yang sistem pemerintahannya berkesan lambat. Dengan otonomi daerah banyak menimbulakan kasus-kasus dipemerintahan dikarenakan orientasi kepentingan pemimpin didukung oleh sistem kekerabatan yang tidak sesuai lagi dengan sistem nilai budaya, dimana motto masyarakat bone Lempu’ : bersikap jujur, Getteng : istiqamah dan ada tongeng : berkata benar.

Volume 6
Pages 121-134
DOI 10.24036/scs.v6i2.161
Language English
Journal None

Full Text