Archive | 2019

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP RASIONALITAS SWAMEDIKASI DI BEBERAPA APOTEK KECAMATAN LUBUK BASUNG

 

Abstract


Pengobatan sendiri (swamedikasi) upaya seseorang mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.\xa0 Pengobatan sendiri dapat menjadi sumber masalah terkait obat (Drug related Problem) akibat terbatasnya pengetahuan mengenai obat dan penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap rasionalitas swamedikasi. Penelitian ini menggunaan metode cross sectional. Sebanyak 193 responden dari tiga apotek yang terlibat dalam penelitian ini. Responden berusia 23- 60 tahun keatas dipilih dengan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan Statistical Product and Server Solution (SPSS) versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien 43.0% tergolong baik, 38.3% tergolong sedang, 18.7% tergolong buruk. Penggunaan obat swamedikasi 77.2% rasional dan 22.8% tidak rasional. Berdasarkan hasil Chi-square, tingkat pengetahuan dipengaruhi usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Sedangkan rasionalitas swamedikasi dipengaruhi oleh pendidikan terakhir. Tidak terdapat hubungan terhadap pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas tingkat pengetahuan pasien\xa0 tergolong baik. Penggunaan obat swamedikasi yang tidak rasional mencapai 22.8%.

Volume 4
Pages 1-9
DOI 10.24036/sporta.v4i2.104
Language English
Journal None

Full Text