Archive | 2019

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK DI KELURAHAN PEGAGAN JULU I KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI

 
 

Abstract


Tujuan penelitian ini\xa0 untuk mengetahui: 1) Karakteristik lahan yang dilihat dari suhu, ketersediaan air, kondisi perakaran, daya menahan hara, ketersediaan unsur hara dan topografi untuk lahan jeruk di Kelurahan Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. 2) Kesesuaian lahan untuk tanaman jeruk dilihat dari karakteristik lahan (suhu, ketersediaan air, kondisi perakaran, daya menahan hara, ketersediaan unsur hara dan topografi) di Kelurahan Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh lahan kering di Kelurahan Pegagan Julu I seluas 146 Ha. Sampel ditentukan secara Stratified Random Sampling berdasarkan kelas kemiringan lereng daerah penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah observasi, pengukuran dan studi dokumenter. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik lahan di Kelurahan Pegagan Julu I cukup baik untuk peruntukan tanaman jeruk. Hal ini didukung oleh rata-rata suhu harian sebesar 21,50C\xa0 dan curah hujan tahunan sebesar 1.794 mm/tahun yang baik untuk tanaman jeruk. Beberapa karakteristik lahan yang lain juga mendukung tumbuhnya tanaman jeruk karena memiliki drainase yang agak baik, tekstur lempung berpasir, kedalaman tanah yang dalam sekitar 78-94 cm, KTK liat yang cukup sebesar 8,37-11,34, pH H2O yang normal antara 5,67-6,12, P2O5 sebesar 10,24-13,09 ppm dan tidak terdapatnya batuan di permukaan serta singkapan batuan. Karakteristik yang menghambat tumbuhnya tanaman jeruk ialah ketersediaan N-Total yang rendah dan kemiringan lereng yang terjal dengan persentase luas lahan sebesar 2% dari keseluruhan lahan di kelurahan tersebut. 2) Kelurahan Pegagan Julu I berada pada kelas kesesuaian lahan S2sr. Lahan yang memiliki pembatas paling banyak adalah satuan lahan IV dan V dengan persentase luas lahan sebesar 5% dari keseluruhan lahan\xa0 dan faktor pembatasnya ialah ketersediaan N-Total yang berada pada kelas S3 dan Kemiringan lereng yang berada pada kelas N. Sedangkan lahan yang memiliki pembatas paling sedikit adalah satuan lahan I, II dan III dengan persentase luas sebesar 95% dari keseluruhan lahan. Faktor pembatas ringan pada satuan lahan ini yaitu KTK, N-Total, P2O5 dan kemiringan lereng yang masing berada pada kelas S2. Drainase, tekstur, pH, batuan permukaan dan singkapan batuan menjadi faktor pendukung di satuan lahan ini karena masing-masing berada pada kelas S1. Kata kunci: kesesuaian lahan, suhu, ketersediaan air, kondisi perakaran, daya menahan hara

Volume 7
Pages 31-44
DOI 10.24114/TGEO.V7I1.12226
Language English
Journal None

Full Text