Archive | 2021

GAMBARAN WORK-LIFE BALANCE PADA PASUKAN PENJAGA PERDAMAIAN INDONESIA: STUDI KUALITATIF

 
 

Abstract


Selain bertugas sebagai pasukan yang menengahi konflik, pasukan penjaga perdamaian (peacekeeper) Indonesia yang disebut dengan Kontingen Garuda juga berperan sebagai individu yang juga berhadapan dengan kehidupan pribadinya. Kedua peran tersebut menuntut kinerja yang seimbang, karena ketidakseimbangan dapat menyebabkan salah satunya menjadi “korban”, dalam pengertian tidak optimal dalam menjalankan perannya. Keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan\xa0pribadi\xa0atau\xa0work-life balance,\xa0diperlukan agar seseorang dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan aktivitas lain di luar pekerjaan.\xa0Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keseimbangan tersebut pada para prajurit penjaga perdamaian Indonesia yang ditinjau dari perspektif konseptual\xa0work-life balance.\xa0Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih\xa0dalam keilmuan\xa0psikologi,\xa0khususnya\xa0yang berkaitan dengan\xa0work-life balance\xa0pada\xa0konteks kerja kemiliteran.\xa0Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif\xa0dengan teknik\xa0purposive sampling, melibatkan 2 orang anggota\xa0peacekeeper\xa0Indonesia yang berusia 30 tahun dan 33 tahun. Data diperoleh menggunakaan wawancara mendalam\xa0(in depth interview) dan semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan\xa0bahwa dari\xa0empat dimensi\xa0work-life balance, dua di antaranya menunjukkan tercapainya keseimbangan.\xa0Dimensi yang belum seimbang yaitu\xa0WIPL\xa0(Work Interference with Personal Life)\xa0dan WEPL\xa0(Work Enchancement\xa0of\xa0Personal Life).\xa0Dengan demikian, partisipan belum optimal dalam mengembangkan\xa0work-life balance\xa0pada dirinya dikarenakan\xa0jenis pekerjaan yang diemban menuntut kesiapsiagaan penuh karena berada di daerah konflik, sehingga sulit membagi peran yang proporsional dalam hal pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Volume 4
Pages 162
DOI 10.24198/jpsp.v4i3.27200
Language English
Journal None

Full Text