Jurnal Teknotan | 2021

Perbandingan Sifat Fungsional Pati Sitrat Skala Laboratorium dan Komersial Sebagai Bahan Pelapis Buah Terolah Minimal

 
 

Abstract


Kecenderungan masyarakat modern untuk mengkonsumsi makanan yang sehat namun keterbatasan waktu menyediakan, menyebabkan produk buah terolah minimal diminati karena praktis dan porsi penyajiannya sesuai dengan kebutuhan. Kelemahan buah terolah minimal adalah cepat rusak dan umur simpannya pendek sehingga mutunya menurun dengan cepat. Apel merupakan salah satu buah yang banyak diminati masyarakat dan tersedia sepanjang musim, namun jika diproses menjadi buah terolah minimal, akan terjadi reaksi pencoklatan enzimatis (enzymatic browning). Pelapisan berbahan dasar pati sitrat merupakan alternatif untuk mengurangi terjadinya reaksi enzimatis tersebut. Terdapat dua skala produksi pati sitrat pada penelitian ini yaitu skala laboratorium dan komersial. Perbedaan kedua skala produksi tersebut terdapat pada agen ikat silang dan peralatan yang digunakan. Pada skala laboratorium menggunakan asam sitrat teknis dan oven, sedangkan skala komersial menggunakan asam sitrat yang banyak tersedia di pasar yaitu ‘Citrun’ dan tray dryer. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pati sitrat skala laboratorium dan komersial serta membandingkan sifat fungsionalnya. Terdapat perbedaan sifat fungsional pati sitrat skala laboratorium dengan skala komersial. Persentase kelarutan, swelling power, dan freeze thaw stability pada pati sitrat skala komersial lebih tinggi dibandingkan skala laboratorium, yaitu sebesar 12.40, 4.79, dan 3.21%. Namun nilai swelling power dan freeze thaw stability tidak berpengaruh nyata (p>0.05) sedangkan persentase kejernihan pasta 1% mengalami penurunan sebesar 8.04%.

Volume None
Pages None
DOI 10.24198/jt.vol14n2.2
Language English
Journal Jurnal Teknotan

Full Text