Archive | 2021

INTERSEKSI BERPIKIR KRITIS DENGAN HIGH ORDER THINKING SKILL (HOTS) BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

 
 

Abstract


The purpose of this study is to determine the intersection between critical thinking with High Order Thinking Skills (HOTS) based on Bloom s Taxonomy. To achieve the objectives of this study is to examine in depth the indicators of critical thinking and HOTS indicators based on Bloom s Taxonomy. Indicators of critical thinking include analysis, evaluation, and further arguments. By critical thinking, students will be able to identify, analyze and examine a problem sharply so that they can find space to find the best solution of the problem. This does not rule out the possibility that students will find and even create new solutions that they did not know before. Thus new ideas will always emerge and make students more creative. In line with critical thinking, HOTS in Bloom s Taxonomy has several indicators including analysis, evaluation, and creation. By having HOTS students will automatically carry out in-depth analysis and evaluation activities so students will be able to see a problem with a different perspective than usual, so as to be able to create a new solution of these problems effectively and appropriately. Indicators of critical thinking and HOTS show that both have some similarities. These similarities indicate that the two have intersections with each other. The intersection includes analysis and evaluation. In addition, critical thinking is also the beginning of the formation of creative thinking skills which are the top indicators of higher-level thinking based on Bloom s Taxonomy. © 2020 Universitas Muhammadiyah Ponorogo \uf02a Alamat korespondensi: Universitas Muhammadiyah Ponorogo. E-mail: [email protected] ISSN 2548-7809 (Online) ISSN 2527-6182 (Print) Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Desember 2020, Vol. 5, No.2. ISSN: 2527-6182 63 PENDAHULUAN Berpikir tingkat tinggi pada umumnya disebut dengan High Order Thingking Skills (HOTS). Krulik, Rudnick, & Milou membagi kegiatan berpikir menjadi 4 yaitu recall thinking (mengingat), basic thinking (berpikir dasar), critical thinking (berpikir krtis) dan creative thinking (berpikir kreatif) (As’ari et al., 2019). Pada kegiatan mengingat dan berpikir dasar dinamakan berpikir tingkat rendah, sedangkan pada kegiatan bpikir kritis dan kreatif disebut berpikir tingkat tinggi. Pada bagian mengingat dikatakan berpikir tingkat rendah karena pada tahap ini hanya mengingat pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya. Hampir sama dengan tahap mengingat, tahapan berpikir dasar juga merupakan berpikir tingkat rendah karena pada tahap ini hanya menggunakan pengetahuanpengetahuan dasar yang dapat digunakan dalam setiap permasalahan, misalnya dalam matematika pengetahuan dasar ini adalah penjumalahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain sebagainya. Sedangkan pada tahap berpikir kritis dan berpikir kreatif dikatakan berpikir tingkat tinggi karena pada tahap ini siswa mampu melihat suatu masalah yang kompleks secara lebih dalam dari berbagai sisi, menganalisis suatu permasalahan dengan saksama sehingga mampu menemukan solusi yang efisien untuk permasalahan tersebut. Menurut Husna Nur Dinni dalam High Order Thinking Skills (HOTS) terdapat beberapa kemampuan yang spesifik meliputi kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan (Husna Nur Dinni, 2018). Dari pendapat Husna Nur Dinni tersebut kritis merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam HOTS. Kritis diperlukan saat siswa harus mengevaluasi kembali langkah-langkah yang diambil dan disesuaikan dengan permasalahan yang diberikan. Menurut Husna Nur Dinni di dalam High Order Thingking Skills (HOTS) terdapat kegiatan yang dilakukan siswa yaitu menghubungkan, memanipulasi, mengubah pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya secara kritis dan kreatif untuk dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan cara-cara baru (Husna Nur Dinni, 2018). Dengan berbagai kegiatan yang harus dilakukan siswa tersebut menjadikan siswa mampu menyelesaikan masalah-masalah kompleks menjadi lebih mudah. Ratna Hidayah dalam artikelnya yang berjudul Critical Thingking Skill Konsep dan Indikator Penilaian menjelaskan bahwa berpkir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Orther Thingking Skills (HOTS) (Hidayah et al., 2017). Marzano juga menempatkan habbits of mind pada tingkatan berpikir yang tertinggi, salah satunya adalah berpikir kritis (As’ari et al., 2019). Hal ini juga di ungkapkan Brookhart yang melihat ketrampilan berpikir tingkat tinggi yaitu transfer, berpikir kritis, dan pemecahan masalah (As’ari et al., 2019). Selain itu menurut Widana & Wayan dalam HOTS terdapat beberapa kemampuan meliputi kemampuan memecahkan masalah, keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan (Widana & Wayan, 2017). Terlihat dari beberapa pendapat tersebut berpikir kritis memang berkaitan erat dengan HOTS. Benjamin S. Bloom pada tahun 1956 mengenalkan teori beberapa tingkatan berpikir yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi yang dikenal dengan sebutan Taksonomi Bloom (Anderson et al., 2001). Akan tetapi teori ini sudah direvisi oleh murid dari Bloom sendiri yaitu Krathwohl dan Anderson. Krathwohl dan Anderson merubah taksonomi tersebut menjadi mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating) dan mencipta (creating) (Anderson et al., 2001). Pada tahapan mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying) dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah atau Low Order Thinking Skill (LOTS). Pada tahapan menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating) dan mencipta (creating) dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skilss (HOTS). Taksonomi inilah nanti yang akan digunakan sebagai dasar dari HOTS. Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Desember 2020, Vol. 5, No.2. ISSN: 2527-6182 64 Berdasarkan paparan di atas banyak pendapat yang mengaitkan antara berpikir kritis dengan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Tetapi belum ada yang membahas interseksi antara keduanya. Sehingga ini menjadi motivasi penulis untuk mengungkapkannya. Dengan demikian kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan interseksi antara berpikir kritis dengan High Order Thinking Skill (HOTS) berdasarkan Taksonomi Bloom. Kajian ini dilakukan agar dapat sebagai masukan terhadap perkembangan pembelajaran matematika terutama terkait kemampuan berpikir kritis dan High Order Thingking Skill (HOTS).

Volume 5
Pages 62
DOI 10.24269/SILOGISME.V5I2.2850
Language English
Journal None

Full Text