Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory | 2019
KORELASI ANTARA KADAR PROKALSITONIN DAN MYELOPEROXIDASE INDEX PADA PASIEN SEPSIS
Abstract
Sepsis masih menjadi masalah utama di dunia. Europan Society of Intensive Care Medicine (ESICM) dan Society of Critical Care Medicine (SCCM) mengikutsertakan quick Sequential Organ Failure Asssessment (qSOFA) untuk mendiagnosis sepsis. Diperlukan pemeriksaan laboratorium akurat dan cepat selain kultur. Prokalsitonin sebagai penanda spesifik infeksi bakteri. Myeloperoxidase index (MPXI) parameter baru untuk membantu diagnosis sepsis. Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi kadar prokalsitonin dengan MPXI pada pasien sepsis. Jenis penelitian cross sectional observasional. Pengambilan sampel Desember 2017\xa0 – Februari 2018. Subjek penelitian terdiri dari 71 pasien sepsis yang dirawat di Ruang Resusitasi, Ruang Observasi Intensif, dan ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Soetomo Surabaya berdasarkan kriteria qSOFA dan SIRS. Pemeriksaan prokalsitonin dengan metode CLIA (ADVIA Centaur XP), MPXI dengan\xa0 metode\xa0 flowcytometry (ADVIA 2120i) dan kultur menggunakan alat Phoenix TM 100 . Kadar prokalsitonin 0,01 ng/mL – 265,16 ng/mL (rerata 16,13 ± 40,91 ng/mL). Nilai MPXI -25,5 – 4,6 (rerata -7,939 ± 4,903). Tidak terdapat korelasi antara kadar prokalsitonin dengan MPXI ( p = 0,604 dan r = - 0,063). Tidak terdapat\xa0 korelasi kadar prokalsitonin dengan MPXI pada hasil\xa0 kultur positif (p = 0,675, r = 0,072) dan negatif (p = 0,401, r = - 0,147). Kadar prokalsitonin tidak berkolerasi dengan MPXI pada pasien sepsis