Archive | 2021

Faktor risiko terjadinya kecacingan pada anak usia Sekolah Dasar

 
 
 
 
 

Abstract


Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang banyak menyerang anak-anak terutama anak usia sekolah dasar. Infeksi ini dapat mengakibatkan terjadinya anemia, gangguan pertumbuhan dan penurunan fungsi kognitif. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadi kecacingan pada anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan anak, personal hygiene anak , sanitasi lingkungan rumah dan tingkat pendidikan orang tua dengan terjadinya kecacingan. Penelitian ini menggunakan cross sectional design. Sampel berjumlah 51 anak sekolah dasar Alue Naga Banda Aceh serta ibu nya. Data kecacingan diperoleh dari pemeriksaan feses di laboratorium, sedangkan data pengetahuan dan tingkat Pendidikan diperoleh dengan wawancara, serta sanitasi lingkungan mengggunakan observasi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat yaitu uji Fisher’s Exact Test . Hasil menunjukkan 11,8% siswa positif kecacingan, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan anak dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.000), terdapat hubungan antara personal hygiene dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.011), tidak terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan rumah dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.556) dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.034). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan anak, personal hygiene anak, tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan terjadinya kecacingan. Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang banyak menyerang anak-anak terutama anak usia sekolah dasar. Infeksi ini dapat mengakibatkan terjadinya anemia, gangguan pertumbuhan dan penurunan fungsi kognitif. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadi kecacingan pada anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan anak, personal hygiene anak , sanitasi lingkungan rumah dan tingkat pendidikan orang tua dengan terjadinya kecacingan. Penelitian ini menggunakan cross sectional design. Sampel berjumlah 51 anak sekolah dasar Alue Naga Banda Aceh serta ibu nya. Data kecacingan diperoleh dari pemeriksaan feses di laboratorium, sedangkan data pengetahuan dan tingkat Pendidikan diperoleh dengan wawancara, serta sanitasi lingkungan mengggunakan observasi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat yaitu uji Fisher’s Exact Test . Hasil menunjukkan 11,8% siswa positif kecacingan, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan anak dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.000), terdapat hubungan antara personal hygiene dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.011), tidak terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan rumah dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.556) dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan terjadinya kecacingan ( p = 0.034). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan anak, personal hygiene anak, tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan terjadinya kecacingan.

Volume 21
Pages None
DOI 10.24815/JKS.V21I1.18655
Language English
Journal None

Full Text