Archive | 2019

Karakteristik Briket yang Dibuat dari Kulit Durian dan Perekat Pati Janeng

 
 
 
 
 
 

Abstract


Limbah kulit durian merupakan salah satu bahan baku yang dapat diolah menjadi energi alternatif pengganti bahan bakar. Beberapa jenis limbah biomassa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah kayu, sekam padi, jerami, ampas tebu, cangkang sawit, dan sampah kota. Potensi lain yang belum tergarap adalah limbah kulit durian. Limbah-limbah tersebut apabila tidak dimanfaatkan akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat merusak ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pembakaran briket dari kulit durian berdasarkan nilai kalor dan uji nyala. Pembuatan briket ini menggunakan bahan perekat pati janeng sebanyak 1:2 dari berat briket, ukuran partikel briket adalah 80 mesh, bentuk briket lempeng dan silinder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket yang dihasilkan telah memenuhi standar bahan bakar untuk rumah tangga. Nilai kalor yang dihasilkan oleh briket kulit durian adalah 5040 kal/gram, waktu yang dibutuhkan briket untuk menyala adalah 10 menit, dan lamanya nyala api pada briket adalah 55 menit tanpa menghasilkan asap diawal pembakaran. Briket yang paling baik dihasilkan adalah briket dengan ukuran 80 mesh berbentuk lempeng bulat dan nilai kalor 5040 kal/gram. Dapat disimpulkan bahwa briket yang dihasilkan dari limbah kulit durian dengan menggunakan pati janeng dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Volume 41
Pages 11-16
DOI 10.24817/JKK.V41I1.3934
Language English
Journal None

Full Text