Archive | 2019

Hidrolisis Biomassa Mikroalga Porphyridium cruentum Menggunakan Asam (H2SO4 dan HNO3) dalam Produksi Bioetanol

 
 

Abstract


Porphyridium cruentum ada salah satu jenis mikroalga uniseluler dari kelas Rhodophyceae yang memiliki karbohidrat. Kandungan karbohidratnya yang tinggi, sehingga mikroalga ini berpotensi sebagai sumber bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses hidrolisis biomasa P. cruentum menggunakan asam untuk menghasilkan bioetanol. Biomassa P. cruentum dihidrolisis dengan menggunakan 2 jenis asam yaitu HNO 3 dan H 2 SO 4. Variasi konsentrasi asam yang digunakan adalah 1%; 2% dan 3%, pada suhu 100 o C selama 60 menit. Fermentasi dilakukan selama 5 hari dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae . Analisis karbohidrat menggunakan metoda fenol sulfat, gula pereduksi menggunakan metoda DNS, sedangkan analisis kadar etanol menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Hasil dari studi ini, kandungan karbohidrat P. cruentum diperoleh sebesar 22,82%. Semakin tinggi konsentrasi asam yang digunakan, semakin tinggi pula kadar gula reduksi yang diperoleh. Kadar etanol dari biomasa yang dihidrolisis menggunakan H 2 SO 4 maksimum dicapai pada konsentrasi 1% H 2 SO 4 yaitu 34,5% dan dicapai pada hari ke-4, sedangkan biomassa yang dihidrolisis dengan HNO 3 maksimum dicapai pada konsentrasi 2% yaitu sebesar 14,83% pada hari ke-2. Penggunaan konsentrasi asam yang rendah dapat mengurangi efek negatif terhadap lingkungan. Mikroalga P. cruentum yang mengandung karbohidrat 22,82% dapat dijadikan sebagai salah satu bahan baku untuk menghasilkan bioetanol yang berkelanjutan.

Volume 41
Pages 1-10
DOI 10.24817/JKK.V41I1.3962
Language English
Journal None

Full Text