Archive | 2019

Perbandingan Sistem Pendingin pada Konsentrasi Water Coolant, Air Mineral, dan Air Laut Menggunakan Panel Surya Fleksibel Monocrystaline 20 Wp

 
 

Abstract


Energi matahari dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang potensial, terutama dilihat dari sumbernya yang memancarkan energi yang sangat besar serta waktunya yang panjang. Selain itu diharapkan energi matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan, sehingga apabila energi ini dapat dikelola dengan baik, diharapkan kebutuhan masyarakat akan energi dapat terpenuhi. Panel surya bisa ditingkatkan efisiensinya dengan cara menambahkan reflektor atau konsentrator. Reflektror atau konsentrator pada panel sel surya berbentuk seperti cermin yang difungsikan sebagai pemantul dan pemfokus cahaya matahari ke panel sel surya. Pemantulan cahaya Pemantulan cahaya matahari ini akan membuat intensitas cahaya matahari lebih terkonsentrasi pada panel sel surya sehingga energi listrik yang di keluarkan panel sel surya menjadi semakin besar. Peningkatan daya keluaran pada panel sel surya ini akan meningkat menjadi sekitar 46%. Dari hasil pengujian dan analisa dengan simulasi pencahayaan matahari langsung pada Panel Surya Fleksibel dengan sudut 0 derajat menggunakan Sistem Pendingin Water Coolant, Air Mineral, Air Laut didapatkan efisiensi sebesar 15.41%, sedangkan menggunakan system pendingin Air Mineral sebesar 14.45%, dan menggunakan system pendingin Air Laut Sebesar 13.50%. Pengujian Efisiensi Panel Surya Fleksibel pada Sudut 25 Derajat pada penyinaran matahari langsung menggunakan system pendingin Water Coolant sebesar 14.74%, sedangkan menggunakan system pendingin Air Mineal sebesar 14.01%, dan menggunakan system pendingin Air Laut sebesar 13.06%

Volume 2
Pages 73-82
DOI 10.24853/RESISTOR.2.2.73-82
Language English
Journal None

Full Text