Archive | 2019

ANALISIS SPASIAL WILAYAH RAWAN LONGSOR DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUTUPAN VEGETASI DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN (Studi Kasus: Kecamatan Aranio)

 
 
 

Abstract


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejak tahun 2017 awal tahun 4 Desember 2017 sebanyak 577 kejadian longsor di Indonesia. Tanah longsor juga menimpa salah satu kecamatan yang ada yaitu di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang menyebabkan kerugian material. Banyak faktor yang dapat menyebabkan tanah longsor seperti topografi, penggunaan lahan, dan kerapatan vegetasi. Pembangunan untuk pemukiman dan sektor pertanian di daerah lereng yang curam dapat memicu potensi longsor. Vegetasi memainkan peran penting untuk mencegah terjadinya longsor. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi insiden korban jiwa dan kerugian material lebih banyak di Kecamatan Aranio, perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh potensi daerah longsor. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi potensi longsor menggunakan metode Slope and Morphology (SMORPH) dengan menerapkan morfologi lereng dan sudut / gradien menggunakan ArcGIS 10.1, sedangkan untuk kerapatan vegetasi citra Landsat 8 menggunakan metode NDVI. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa daerah potensial longsor tersebar merata di selatan, tengah, dan utara Kecamatan Aranio yang mendominasi di selatan tepatnya di Tiwingan Lama dan Desa Aranio. Ada hubungan antara kerapatan vegetasi dan tingkat potensi longsor sebesar 14%. Vegetasi yang lebih padat dengan batang tanaman besar dan akar yang kuat, memiliki potensi longsor lebih rendah, dan sebaliknya. Kerapatan vegetasi tanaman tertentu dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah insiden korban dan kerugian material oleh tanah longsor.

Volume 3
Pages 1203-1212
DOI 10.24895/SNG.2018.3-0.1045
Language English
Journal None

Full Text