Archive | 2019

ARAHAN DAN REKOMENDASI PEMANFAATAN LAHAN UNTUK KAWASAN PERMUKIMAN WILAYAH PESISIR KELURAHAN TANJUNG MAS DAN KELURAHAN BANDARHARJO

 

Abstract


Wilayah pesisir termasuk dalam konsep wilayah sistem kompleks, memiliki beberapa sistem penyusun meliputi sistem ekologi, sistem sosial dan sistem ekonomi. Penetapan pemanfaatan ruang laut diantaranya untuk kegiatan pelabuhan, penangkapan ikan, budidaya, pariwisata, industri dan permukiman. Kawasan permukiman diperuntukkan untuk tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan. Kelurahan Tanjung Mas dan Kelurahan Bandarharjo memiliki permasalahan rawan bencana yang sudah mulai mengganggu aktifitas penduduk. Bencana yang sering terjadi adalah rob, banjir dan abrasi, ketiga bencana ini menjadi hal yang dihindari dalam menentukan kawasan permukiman di wilayah pesisir. Padatnya permasalahan kawasan permukiman wilayah pesisir di Kelurahan Tanjung Mas dan Kelurahan Bandarharjo menyebabkan perencanaan untuk pemanfaatan lahan perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arahan dan pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman wilayah pesisir Kelurahan Tanjung Mas dan Kelurahan Bandarharjo. Berdasarkan analisis daya dukung lahan dan daya dukung permukiman maka akan diketahui kesesuaian daya dukung lahan permukiman di wilayah tersebut, jumlah penduduk yang diperkenankan bermukim atau membangun rumah dan mengetahui potensi bencana yang berpengaruh terhadap penentuan lahan yang layak untuk kawasan permukiman. Berdasarkan hasil analisis, daya dukung lahan di Kelurahan Tanjung Mas dan Bandarharjo untuk peruntukan kawasan Budidaya. Berdasarkan ketentuan daya dukung lahan untuk permukiman maka DDPm Kelurahan Tanjung Mas termasuk dalam kategori DDP 1, menunjukkan wilayah mampu menampung penduduk untuk bermukim. Berdasarkan hasil akhirnya maka didapatkan sebuah arahan yaitu Kelurahan Tanjung Mas untuk kawasan peruntukan perindustrian, pariwisata dan perdagangan dan jasa sementara Kelurahan Bandarharjo dapat diarahkan menjadi kawasan permukiman, perindustrian dan perdagangan dan jasa.

Volume 3
Pages 991-1000
DOI 10.24895/SNG.2018.3-0.1066
Language English
Journal None

Full Text