TINJAUAN KEWILAYAHAN DAN HARMONISASI FUNGSI RUANG KAWASAN CALON IBU KOTA NEGARA DENGAN KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA SEBAGAI WILAYAH PENDUKUNG (KAWASAN HINTERLAND)

Abstract

Penetapan sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai bagian dari wilayah rencana Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, akan membawa implikasi dan dampak yang berpengaruh secara ruang. Dalam narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 kebijakan kewilayahan terkait pemindahan IKN diharapkan memicu tumbuhnya kawasan-kawasan pusat pertumbuhan baru sebagai upaya mendorong pemerataan pembangunan wilayah terutama di Pulau Kalimantan dan Kawasan Indonesia Timur. Lokasi kawasan inti IKN yang direncanakan berada di Kabupaten PPU, hal ini akan memberi dampak berupa perubahan beberapa fungsi kawasan di sekitarnya. Perlu ada upaya respon terhadap peluang atau tantangan ini agar Kabupaten PPU dapat tumbuh bersama dan harmonis dengan kawasan IKN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan IKN seperti berubahnya status kewilayahan dan peluang terbentuknya pusat pertumbuhan baru di Kabupaten PPU dilihat dari aspek geospasial dan penataan ruang. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dimana untuk mengidentifikasi wilayah pusat pertumbuhan baru dilakukan dengan analisis kuantitatif. Sedangkan, untuk menganalisis potensi pengembangan dan harmonisasi fungsi wilayah digunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan IKN di Kabupaten PPU memicu munculnya kawasan pusat pertumbuhan baru di tiga kecamatan dengan fungsi dan cakupan pelayanan yang lebih luas.