Archive | 2021

DAMPAK FISIK DAN SOSIAL PERUBAHAN GARIS PANTAI DI KECAMATAN GEBANG, KABUPATEN CIREBON

 
 
 

Abstract


Kecamatan Gebang merupakan salah satu wilayah pesisir di Cirebon yang cukup dinamis. Selama periode 1915-2019, garis pantai Gebang cenderung mengalami akresi yang mencapai 585 Ha dengan fenomena abrasi tidak signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fisik maupun sosial dinamika perubahan garis pantai di Kecamatan Gebang. Data perubahan garis pantai diperoleh dari peta topografi Hindia Belanda dan citra satelit Landsat. Selama 104 tahun, lahan akresi sebagian besar telah berubah menjadi tambak dan penggaraman seluas 487,89 Ha, vegetasi mangrove seluas 41,92 Ha dan sisanya berupa sawah, badan air, lahan terbangun, lahan kosong, perkebunan, dan semak. Akresi tidak selamanya menguntungkan bagi masyarakat, namun membawa dampak merugikan bagi nelayan. Akresi menyebabkan kekeruhan bagi perairan Gebang, sehingga kadar khlorofil-a yang optimal sulit ditemukan pada radius belasan kilometer dari dermaga secara signifikan dengan r-square 0,84. Akresi juga berdampak pada penurunan salinitas sebesar 3,79 ppt yang menyebabkan kerugian bagi petani garam, selain disebabkan oleh kehadiran bangunan rekayasa pantai. Dari segi ekonomi, perubahan garis pantai memiliki dampak yang variatif bagi penduduk sekitar di antara nelayan, petani garam, dan petambak ikan. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk dampak negatif dari perubahan garis pantai agar kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sosial-ekonomi dapat terjaga.

Volume None
Pages 667-678
DOI 10.24895/SNG.2020.0-0.1181
Language English
Journal None

Full Text