Archive | 2019

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI BOTOL BEKAS MINUMAN UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI RUMAH YATIM ASHOLIHIN

 
 

Abstract


Banyaknya sampah botol yang ditinggalkan oleh ibu-ibu pengajian merupakan masalah untuk kebersihan lingkungan disekitar majelis taklim Assolihin belum dapat diatasi.\xa0 Dengan pengabdian kepada masyarakat, mencoba mencari solusi bahwa sampah botol tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang bernilai ekonomis. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi langsung dipraktekkan oleh peserta, serta tanya jawab. Pelatihan ini melibatkan dosen Fakultas Ekonomi dan bisnis , mahasiswa FEB yang bermitra dengan Rumah Yatim Asholihin yang terletak di RT.02 RW 02 Desa\xa0 Pasir Jambu Kec. Sukaraja Kab. Bogor yang berisi anak usia SD, SMP dan SMA\xa0 Target luaran program pengabdian ini adalah (1) masyarakat mulai mengetahui bahwa barang bekas bisa didaur ulang, (2) masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang teknik pengolahan sampah jenis botol bekas minuman menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis, dan (3) terciptanya peran serta masyarakat secara aktif dalam memecahkan masalah sampah dengan memilah sampah an organik yang\xa0 masih bisa mempunyai nilai ekonomis.\xa0 Pelatihan membuat barang fungsional dari bahan botol plastik cukup berhasil sesuai dengan harapan, terlihat dari jumlah yang dihasilkan 80% produk dalam kategori baik, sehingga menumbuhkan jiwa wirausaha anak yatim dengan cara mengembangkan kreativitas dalam mengolah sampah an organik lainnya untuk dapat dijadikan barang yang bernilai ekonomis dan dapat dijual. Hasil penyebaran kuesioner sebagai evaluasi akhir terlihat ada dampak dari pemberian materi tentang pengetahuan berbentuk keterampilan, terbukti semua anak yatim dibawah asuhan majelis taklim Assolihin\xa0 mengetahui dan menyadari Program 4 R-P yaitu reduce (mengurangi) reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), replace (mengganti ) dan participation (pelibatan masyarakat) sangat memberikan wawasan mereka dalam mengolah sampah organik maupun an organik. Sehingga dapat mengatasi timbunan sampah dari botol plastik yang ditinggalkan/dibuang peserta pengajian menjadi barang fungsional yang bernilai ekonomis, terbukti 86% menyatakan lebih percaya diri sebenarnya mereka mempunyai kemampuan untuk mengatasi sampah yang mengotori lingkungan di sekitar majelis taklim Assolihin.

Volume 1
Pages None
DOI 10.24912/JBMI.V1I2.2884
Language English
Journal None

Full Text