Archive | 2021

Penggunaan Antibiotik Restriksi pada Pasien Sepsis di Ruang ICU RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Periode 2017-2019:

 
 
 

Abstract


Saat ini resistensi antibiotik menjadi perhatian dunia karena dampaknya terhadap peningkatan angka morbiditas, mortalitas, biaya terapi dan kegagalan terapi. Pada ruang yang dibatasi disebut juga dengan antibiotik restriksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase penggunaan antibiotik restriksi pasien Sepsis di Ruang ICU RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi periode 2017-2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan ICU, penggunaan antibiotik terbilang tinggi, sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara membatasi penggunaan antibiotik, antibiotik data secara retrospektif dan menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 38 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian karakteristik pasien menunjukkan sampel dominan perempuan 21 pasien (55,3%), rentang usia >65 tahun 15 pasien (39,5%), lama rawatan <7 hari 21 pasien (55,3%), meninggal 23 pasien (60,5%) dan penyakit penyerta DM Tipe II 4 pasien (12,5%). Hasil penelitian antibiotik restriksi yang digunakan pasien meliputi: meropenem 31 pasien (69%), levofloxacin 7 pasien (15,6%), ciprofloxacin 2 pasien (4,5%), cipoferazon 1 pasien (2,2%) dan ceftazidim 1 pasien (2,2%). Angka persentase penggunaan antibiotik restriksi dari tahun 2017 – 2019 adalah 100%, 75% dan 76%. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu nilai persentase penggunaan antibiotik restriksi pada pasien Sepsis mengalami penurunan pada tahun ke-2 dan cenderung menetap di tahun berikutnya. Nilai persentase tertinggi yaitu ditahun 2017 sebesar 100% terendah ditahun 2018 sebesar 75%.

Volume 3
Pages 227-232
DOI 10.25026/JSK.V3I2.282
Language English
Journal None

Full Text