Jurnal Kesehatan | 2019

Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genetalia Pada Konsumen Pembalut Herbal

 
 
 

Abstract


Pembalut wanita adalah produk sekali pakai yang biasa digunakan oleh wanita setiap bulan. Penggunaan pembalut wanita pada wanita masih memberikan risiko berbagai masalah kesehatan. Pada tahun 2015 Yayasan Konsumen Indonesia yang dikenal sebagai YLKI mengumumkan 9 merek pembalut wanita yang mengandung dioksin. Dioksin berasal dari proses pemutihan dan merupakan zat karsinogenik yang berbahaya bagi organ genetalia. Pembalut wanita herbal adalah inovasi pembalut wanita sehat yang dipilih oleh perempuan Indonesia sebagai upaya menjaga kebersihan organ genetalia. Kabupaten Jember adalah daerah tertinggi ketiga di Jawa Timur yang memiliki tingkat tertinggi konsumen sanitasi herbal pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku menjaga kebersihan organ genetalia pada konsumen pembalut wanita herbal di Kabupaten Jember. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan 125 sampel diambil dari 15 distributor aktif di Kabupaten Jember. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Hasil penelitian adalah 56% pengetahuan responden baik, 58% responden memiliki sikap positif dan 71% tindakan responden berada dalam kategori baik. Sebanyak 94% responden dipengaruhi oleh distributor, 80% dipengaruhi oleh ibu kandung, 75% dipengaruhi oleh teman dan 16% dipengaruhi oleh ibu mertua. Pengamatan pada jenis pembalut wanita yang digunakan, 91% pengguna siang hari, 65% pengguna pantyliner, 58% pengguna malam menggunakan. Sebanyak 100% air di kamar mandi responden dalam kondisi baik, dan sebanyak 71% responden menggunakan pakaian dalam dari bahan katun. Rekomendasi bagi konsumen adalah mereka harus benar-benar tahu tentang kemanjuran dan kandungan pembalut herbal. Untuk perusahaan, mereka harus memberikan daya tarik pengguna terhadap paket pembalut wanita dan menyediakan hotline konsultasi kesehatan online dan offline melalui media sosial. Sedangkan untuk BPOM, mereka harus mengawasi bahan berbahaya dari produk.

Volume 7
Pages 20-29
DOI 10.25047/J-KES.V7I1.71
Language English
Journal Jurnal Kesehatan

Full Text