Archive | 2021

Perbedaan Rerata Kadar Albumin Serum Berdasarkan Klasifikasi Child Turcotte Pugh pada Pasien Sirosis Hepatis di RSUP Dr. M. Djamil Padang

 
 
 

Abstract


Sirosis hepatis termasuk 10 penyakit penyebab kematian di US. Penyakit ini terjadi akibat adanya inflamasi kronik di hati. Sirosis hepatis di Indonesia paling banyak disebabkan oleh virus hepatitis B dan C. Pada sirosis hepatis stadium lanjut dapat terjadi hipoalbuminemia karena penurunan sintesis albumin. Tingkat keparahan sirosis hepatis dapat dinilai dari klasifikasi Child Turcotte Pugh (CTP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata kadar albumin serum berdasarkan klasifikasi CTP. \nMetode penelitian analitik retrospektif dilakukan dengan mengambil rekam medik di RSUP Dr. M. Djamil Padang dari 1 Januari 2018 – 31 Desember 2018. Pengambilan sampel diakukan dengan Purposive Sampling dan didapatkan 80 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data perbedaan rerata kadar albumin serum berdasarkan klasifikasi CTP dilakukan dengan uji t. \nPada penelitian ini didapatkan paling banyak pasien sirosis hepatis pada kelompok umur 51 – 60 (35%) dan jenis kelamin laki-laki (66,3%). Penelitian ini mendapatkan 30 pasien sirosis hepatis dengan CTP B dan 50 pasien CTP C. Didapatkan rerata kadar albumin serum pada CTP B sebesar 2,73 g/dL dan pada CTP C sebesar 2,16 g/dL. Analisis dari perbedaan rerata kadar albumin serum berdasarkan klasifikasi CTP yang dilakukan didapatkan nilai p < 0,001. \nBerdasarkan analisis yang dilakukan pada penelitian ini, disimpulkan terdapat perbedaan rerata kadar albumin serum pada klasifikasi CTP B dan CTP C. Pada klasifikasi CTP B rerata kadar albumin serum lebih tinggi dari CTP C.

Volume 1
Pages 419-424
DOI 10.25077/JIKESI.V1I3.172
Language English
Journal None

Full Text