Archive | 2019

PELATIHAN PEMBIBITAN ANGGREK SECARA VEGETATIF, GENERATIF DAN KULTUR JARINGAN PADA PAGUYUBAN MANTAN BURUH MIGRAN “SERUNI” KABUPATEN BANYUMAS

 
 
 
 

Abstract


Mantan pekerja migran membutuhkan pendampingan wirausaha agar tetap produktif secara ekonomi. Salah satu jenis usaha yang dapat dilakukan adalah bidang pertanian, yaitu usaha penjualan tanaman hias khususnya anggrek. Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena mempunyai bentuk bunga yang bagus, beragam warna dan kesegaran bunga dapat bertahan lama. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya mengenai rintisan usaha budidaya Anggrek. Pembibitan merupakan faktor penting pendukung kegiatan budidaya Anggrek. Jika pengusaha anggrek tidak dapat memproduksi bibit sendiri maka akan banyak modal terserap untuk pengadaan bibit.\xa0 Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pendampingan dan memberikan pelatihan agar mitra dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan mengenai pembibitan anggrek baik secara vegetative, generative maupun kultur jaringan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yaitu peran aktif seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan. Tahapan kegiatan meliputi: 1. Penyuluhan, 2. Pelatihan, 3.Pembuatan Demplot Percobaan, 4. Pendampingan dan monitoring. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan bibit \xa0anggrek pada anggota paguyuban seruni sebesar 80%. Mampu melakukan persilangan anggrek, pembibitan secara vegetative (pemisahan anakan dan keiki) perbanyakan secara generative dengan biji dan pembuatan bibit secara kultur jaringan, mitra dapat melakukan aklimatisasi terhadap bibit anggrek botolan, mampu melakukan transplanting bibit anggrek seedling dan remaja pada berbagai media tanam, melakukan perawatan anggrek dengan aplikasi pupuk daun dan hormone pertumbuhan. \nKata Kunci: Pemberdayaan, Buruh migran, Anggrek, Kultur jaringan \nABSTRACT \nFormer migrant worker need mentoring entrepreneurs to remain economically productive. One type of business that can be done is agriculture, such as Nursary (selling of ornamental plants) especially orchids. Orchid is an ornamental plant that has high economic value because it has a good flower shape, various colors and freshness of flowers can last a long time. This activity is a continuation of the previous year regarding pioneering orchid business. Nurseries are an important factor supporting orchid cultivation bussinnese. If the orchid famer cannot produce his own seeds, a lot of capital will be absorbed for the procurement of seeds. The purpose of this activity is to provide assistance and provide training so that partners can increase their knowledge, understanding and skills regarding orchid nurseries, both vegetative, generative and tissue culture. The method used in this activity is the PRA (Participatory Rural Appraisal), which is the active role of all parties involved in the activity. Stages of activities include: 1. Counseling, 2. Training, 3. Making an Experiment Demonstration Plot, 4. Assistance and monitoring. The result of this activity is increasing in the knowledge and skills of produce orchid seeds of Paguyuban Seruni members by 80%. Able to perform orchid crossing, vegetative nursery (separation of saplings and keiki) generative propagation by seed and seedling by tissue culture, partners can acclimatize bottled orchid seeds, able to transplanting seedling orchid seeds and juveniles in various planting media, perform maintenance orchids by application of foliar fertilizer and \xa0growth hormone. \nKeywords: Empowering, former migran worker, orchid nurseries, tissue culture.

Volume 3
Pages 61-69
DOI 10.25077/logista.3.2.61-69.2019
Language English
Journal None

Full Text