Archive | 2021

Meningkatkan Nilai Produktivitas Industri Rumah Tangga Pengolahan Kambing dari Hulu ke Hilir Sederhana Farm di Cangkringan Sleman Yogyakarta

 
 
 

Abstract


Sederhana Farm adalah sebuah industri rumah tangga yang dikembangkan dalam situasi ekonomi pangan di tengah pandemic Covid 19. Industri dikembangkan dari usaha ternak kambing yang sudah berjalan beberapa tahun belakangan dalam bentuk usaha penggemukan kambing untuk konsumsi kambing kurban. Penggemukan kambing dirasa kurang mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga setelah usaha katering dan peternakan ayam petelur mengalami penurunan karena dampak Covid 19. Produktifitas kambing ditingkatkan dari hulu ke hilir, dengan mengoptimalkan hasil. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah biaya produksi yang masih cukup tinggi yang menyebabkan margin pendapatannya menjadi minim. Penyediaan pakan dan kualitas nutrisi pakan yang kurang, menyebabkan hambatan pada kecepatan penggemukan. Tujuan PkM untuk meningkatkan pemahaman dalam pengolahan dan penyediaan pakan yang efisien dengan kualitas nutrisi yang baik untuk meningkatkan kualitas daging kambing. Metode pendampingan pengadaan bahan baku pakan berupa tanaman Indigovera, pengadaan mesin pencampur pakan dan teknologi pembuatan pakan fermentasi dan tablet atau kue-kue pakan kering. Teknologi yang telah dikuasai mitra adalah teknik pemotongan hewan yang efisien, teknik pengolahan daging dan jeroan dan sustainability produksi dengan pembuatan empang ikan dan lele untuk menampung beberapa produk kambing yang tidak habis termakan oleh manusia. Pakan yang disediakan selama ini berupa rumput-rumputan yang tersedia di lahan milik sendiri. Analisis dilakukan dengan penerapan teknologi yang terkait dengan permasalahan utama, antara lain adalah penataan layout ruang produksi, meminimalisisr dampak negatif dari tiap tahapan. Dampak negatif akan dipecahkan dalam bentuk alternatif solusi. Selanjutnya hasil sementara adalah peningkatan efisiensi waktu dan peningkatan kualitas produksi berupa jumlah berat daging kambing selama masa pendampingan adalah sebanyak 30%

Volume 2
Pages None
DOI 10.25105/AKAL.V2I2.10263
Language English
Journal None

Full Text