Archive | 2021

Analisis User Acceptance Sistem Informasi Crowdfunding WAKAFMU

 
 
 

Abstract


Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan kesehatan memiliki banyak sekali aset baik itu berupa aset bergerak maupun tak bergerak yang sebagian besar aset tersebut didapatkan dari wakaf dan dalam bentuk uang dalam pengelolaannya. Dalam putusan tarjih Muhammadiyah peran badan wakaf dapat dioptimalkan untuk peningkatan kesejahteraan umat dan nazhir (pengelola) wakaf harus mengerti konsep wakaf produktif yang mana uang tersebut dapat diwujudkan menjadi bangunan, rumah sakit, dan sebagainya. Wakaf yang dikelola oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Magelang mempunyai kendala yang menyebabkan peran wakaf menjadi terbatas yaitu pengelolaan dana bersama atau dikenal dengan crowdfunding . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif pengelola dan pengguna terhadap aplikasi WakafMu milik PWM Magelang dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif mencakup 34 responden. Menggunakan metode HOT-FIT yang bertujuan untuk melihat hubungan antara manusia, organisasi dan teknologi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah 63,2% dapat meningkatkan kinerja ( perceived ease of use ) jika menggunakan aplikasi WakafMu, dan difokuskan pada penggunaan platform online sebesar 48,8% ( perceived usefullness ), namun persepsi yang mempunyai pengalaman dalam pengelolaan wakaf secara online ( behavioral intention ) hanya sebesar 36,6% karena kurangnya pengalaman dalam penggunaan aplikasi sejenis crowdfunding. Abstract Muhammadiyah is one of the largest socio-religious organizations in Indonesia engaged in the field of religion, education, and health has a lot of assets both in the form of movable and immovable assets, most of which assets are obtained from endowment and in the form of money in its management. In the Muhammadiyah tarjih decision the role of the endowment manager can be optimized for improving the welfare of the people and the endowment (manager) must understand the concept of productive endowment where the money can be turned into buildings, hospitals, and so on. Endowment which is managed by the Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) in Magelang has a constraint that causes the role of endowment to be limited, namely the management of joint funds or known as crowdfunding. This study aims to determine the perspectives of managers and users of the WakafMu application owned by PWM Magelang by using quantitative data including 34 respondents. Using the HOT-FIT method that aims to look at the relationship between humans, organizations and technology, the research results obtained are 63.2% can improve performance (perceived ease of use) if used the WakafMu application, and focus on the use of online platforms by 48.8% (perceived usefulness). Still, the perception that has experience in managing endowment online (behavioral intention) is only 36.6% due the lack of experience in using crowdfunding type applications.

Volume 8
Pages 465-472
DOI 10.25126/JTIIK.2021822880
Language English
Journal None

Full Text