Jurnal Terapan Abdimas | 2021

PELATIHAN MATERI GIZI SEIMBANG PADA IBU RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN STATUS GIZI DI KAMPUNG LITERASI PA’BIRINGA MAKASAR

 
 
 

Abstract


Abstrak. Sampai saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada beban ganda bahwa masih banyak kasus gizi buruk dan gizi kurang yang terjadi. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi mencapai 30,8%. Persoalan ini perlu ditangani serius dengan cara meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran ibu yang mempunyai bayi di bawah dua tahun tentang pentingnya kecukupan gizi anak usia 6-23 bulan guna mencegah terjadinya stunting. Permasalahan literasi juga ikut andil dalam kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana meracik dan memilih makanan yang sehat dan bergizi. Dalam mengatasi permasalahan pemahaman gizi yang baik, ibu memiliki peranan yang penting terutama dalam bidang asupan gizi di rumah tangga dimulai dari mempersiapkan makanan, memilih bahan makanan, serta menentukan menu makanan. Oleh karena itu penting untuk melakukan program yang berorientasi pada peningkatan pengetahuan dan perilaku ibu dalam membentuk keluarga sadar gizi. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu melakukan peer education (metode edukasi) yang diawali dengan pre test untuk mengetahui pengetahuan awal masyarakat mengenai gizi seimbang. Setelah mengetahui kebutuhan pengetahuan masyarakat, maka dilakukan penyuluhan atau workshop dengan pemberian materi mengenai gizi seimbang yang berprinsip pada 13 PDGS. Setelah melakukan pelatihan materi gizi seimbang pada ibu rumah tangga, terlihat bahwa para ibu rumah tangga merasa terbantu untuk mengetahui jenis mana saja yang cocok diberikan untuk keluarga mereka khususnya untuk anak-anak mereka dalam menambah tumbuh kembang fisik dan kesehatan bagi anak-anak dan metode yang diimplementasikan dianggap efektif digunakan ditinjau dari peningkatan pemahaman ibu rumah tangga setelah mengikuti pelatihan.\xa0Abstract. Until now, Indonesia is still faced with a double burden that there are still many cases of malnutrition and malnutrition that occur. The 2018 Basic Health Research data shows that the prevalence of stunting in Indonesia is still quite high, reaching 30.8%. This problem needs to be seriously addressed by increasing the knowledge, understanding and awareness of mothers who have babies under two years of age about the importance of adequate nutrition for children aged 6-23 months to prevent stunting. Literacy problems also contribute to the lack of public knowledge about how to mix and choose healthy and nutritious food. In overcoming the problem of understanding good nutrition, mothers have an important role, especially in the field of nutritional intake in the household starting from preparing food, choosing food ingredients, and determining the food menu. Therefore it is important to carry out programs that are oriented towards increasing the knowledge and behavior of mothers in forming a nutritionally aware family. The method used in this community service is to carry out educational methods that begin with a pre-test to find out people s initial knowledge about balanced nutrition. After knowing the need for public knowledge, an extension or workshop was held by providing material on balanced nutrition based on the 13 PDGS principles. After conducting training on balanced nutrition material for housewives, it appears that housewives find it helpful to know which types are suitable for their families, especially for their children in increasing physical development and health for children and methods implemented is considered effective in use in terms of increasing understanding of housewives after attending the training.\xa0\xa0

Volume None
Pages None
DOI 10.25273/JTA.V6I2.7425
Language English
Journal Jurnal Terapan Abdimas

Full Text