Archive | 2019

Correlation between Knowledge and Attiude of Mother with Giving Vitamin A to Toddlers

 

Abstract


Vitamin A is one of the important nutrients that are fat-soluble and stored in the liver. It s cannot be made by the body, so it must be fulfilled from the outside (essen al). 40 million childrens were suffered from vitamin A deficiency and 13 million childrens show clinical symptoms of eye disorders. Pariaman Health Center as the region with the lowest coverage of vitamin A, which is 74% of 1546 toddlers. The purpose of this study was to determine the correla on between the level of knowledge and a tudes of mothers with giving vitamin A to toddler in Pariaman Health Center, Pariaman city, on 2017. This was an analy c descrip ve research which used cross sec onal approach. The study was conducted in Pariaman Health Center on September 2017. The popula on were mothers who had toddler and work in area of Pariaman Health Center totaling 1,546 people. 93 samples were obtained using accidental sampling technique. Data processing was univariate and bivariate with Chi-Square test. Univariate results showed that 51.6% had low knowledge, 64.5% had a nega ve a tude, 64.5% gave vitamin A capsules for toddlers. There was a significant rela onship between the knowledge of mothers with giving vitamin A for toddlers, p value 0.001 <0.05. There was a significant correla on between the a tudes of mothers with giving vitamin A, p value 0.001 <0.05. The conclusion is the low coverage of vitamin A in Pariaman Health Center was apparently influenced by a lack of knowledge and also a nega ve mother s a tude. It is expected that the health center will further improve health services to the community, should counseling about vitamin A be held every month so that mothers understanding of vitamin A increases Correspondence : Prasetyaningsih, Jl. Diponegoro No. 05 Kampung pondok, Pariaman, Sumbar . Email : [email protected], 082388971612 • Received 28 Februari 2019 • Accepted 1 Juli 2019 • p ISSN : 2088-7612 • e ISSN : 2548-8538 • DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol5.Iss2.358 Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License ( ) h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/ which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium Vitamin A merupakan salah satu zat gizi pen ng yang larut dalam lemak dan disimpan dalam ha , dak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial). Sebanyak 40 juta anak-anak menderita defisiensi vitamin A dan 13 juta anak menunjukkan gejala klinis gangguan pada mata. Puskesmas Pariaman merupakan wilayah yang cakupan pemberian kapsul vitamin A paling rendah yaitu 74% dari 1546 balita. Tujuan peneli an ini adalah untuk mengetahui hubungan ngkat pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita di Puskesmas Pariaman Kota Pariaman tahun 2017. Jenis peneli an deskrip f anali k memakai pendekatan adalah cross sec onal. Peneli an dilakukan di Puskesmas Pariaman bulan September 2017. Populasi peneli an ibu yang mempunyai anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pariaman yang berjumlah 1.546 orang, sampel didapatkan sebanyak 93 dengan menggunakan metode accidental sampling.pengolahan data secara univariat dan bivariat dengan memakai uji Chi Square. Hasil peneli an diperoleh bahawa sebanyak 51,6% responden memiliki pengetahuan yang rendah, 64,5% memiliki sikap nega f, 64,5% memberikan kapsul vitamin A pada balita. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian kapsul vitamin A pada balita, p value 0,001 < 0,05. Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan pemberian kapsul vitamin A pada balita, p value 0,001 < 0,05. Masih rendahnya cakupan vitamin A di Puskesmas Pariaman dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan juga sikap ibu yang nega f. Diharapkan pihak puskesmas lebih meningkatkan lagi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, hendaknya penyuluhan tentang vitamin A diadakan se ap bulan sehingga pemahaman ibu-ibu tentang kapsul vitamin A semakin meningkat. Vitamin A merupakan salah satu zat gizi pen ng yang larut dalam lemak dan disimpan dalam ha , dak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial). Vitamin A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Salah satu pencegahan yang gencar dilakukan dewasa ini adalah memberantas angka kejadian kebutaan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Kekurangan vitamin A di kalangan balita dak dapat lagi dianggap remeh karena bukan hanya menyebabkan kebutaan permanen, tetapi juga meningkatkan risiko kema an yang disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Fungsi vitamin A dalam tubuh seper katalis yang memperkuat sel-sel dalam tubuh. Anak yang kekurangan vitamin A (KVA) mudah terkena penyakit infeksi seper diare, radang paru-paru, pneumonia dan akhirnya kema an (Departemen Kesehatan RI, 2012). Balita sangat membutuhkan vitamin A untuk kesehatannya. Anak yang kekurangan vitamin A akan mudah terkena infeksi dan terancam mengalami rabun senja. Kekurangan vitamin A membuat mata menjadi kering. Hal ini karena selaput lendir dan selaput bening mata mengalami kekeringan. Jika berlarut-larut akan menyebabkan penebalan selaput lendir, berlipat-lipat, dan berkerut, tampak bercak pu h seper busa sabun (bercak bitot). Selanjutnya selaput bening mata akan mengalami perlukaan dan akhirnya bisa mengakibatkan kebutaan permanen yang dak bisa dipulihkan lagi (Puspitorini, 2016). Di dunia, sekitar 40 juta anak-anak menderita defisiensi vitamin A dan 13 juta anak menunjukkan gejala klinis gangguan pada mata. Sekitar seper ga kema an anak-anak juga disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Tidak kurang dari dua juta anak meninggal se ap tahun karena kekurangan vitamin A (WHO, 2016). Salah satu masalah gizi utama di Indonesia adalah kurang vitamin A (KVA) yang banyak terjadi pada bayi dan balita yang mengakibatkan kebutaan serta menurunkan daya tahan tubuh dan berakibatkan meningkatkan angka kesakitan dan kema an. Masih ditemukan kasus-kasus KVA, baik ngkat ringan (buta senja) maupun ngkat berat (kebutaan) di beberapa daerah. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) 2010 persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul vitamin A selama 6 bulan berturut-turut hanya 69,8% dari 90% target nasional (Irianto, 2014). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tingkat I Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 cakupan pemberian kapsul vitamin A untuk balita adalah 80,36%, sedangkan cakupan pemberian kapsul vitamin A untuk balita di Kota Pariaman pada tahun 2016 yaitu 3.401 balita dari 3.630 balita atau 93,6% (Dinas Kesehatan Kota Pariaman, 2016). h p://jurnal.htp.ac.id PENDAHULUAN 107 Keskom, Vol. 5, No. 2 Agustus 2019 METODE Berdasarkan data cakupan pemberian kapsul vitamin A yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman pada tahun 2016 didapatkan di wilayah kerja Puskesmas Pariaman merupakan wilayah yang cakupan pemberian kapsul vitamin A paling rendah se-Kota Pariaman, yaitu 74% dari 1.546 balita. Kapsul Vitamin A merupakan kapsul mengandung bu ran bersalut yang berisi sari vitamin A (Puspitorini, 2016). Pemberian Vitamin A diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus untuk anak usia 1-5 tahun diberikan kapsul vitamin A berwarna merah. Sedangkan untuk bayi 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna biru. Hal ini untuk memudahkan pemantauan dalam pemberian vitamin A kepada bayi dan balita di berbagai daerah. Dilihat dari permasalahan yang ditemukan di atas, maka peneli tertarik untuk meneli dengan judul hubungan ngkat pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian vitamin A pada anak balita di Puskesmas Pariaman Kota Pariaman tahun 2017. Peneli an ini bersifat kuan ta f dengan jenis anali k observasional dengan desain analiy c cross-sec onal study. Lokasi peneli an di Puskesmas Pariaman Kota Pariaman. Pengambilan data peneli an dilakukan pada bulan September 2017. Populasi dalam peneli an ini adalah ibu yang mempunyai anak balita N= 1,546 orang. Sampel dalam peneli an ini berjumlah 93 orang yang dihitung menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu data primer diperoleh pada saat wawancara dan penyebaran kuisioner pada ibu yang meiliki balita, Data Sekunder dalam peneli an ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square.

Volume 5
Pages 106-109
DOI 10.25311/keskom.vol5.iss2.358
Language English
Journal None

Full Text