Archive | 2019
THE INFLUENCE OF HOSPITAL IMAGE SERVICES ON NEED COMMUNITIES IN REGIONAL GENERAL HOSPITAL (RSUD) BAU-BAU CITY
Abstract
In the last three years (2015-2017) data on pa ent visits to BauBau City Hospital increased from 6518 to 7119 visits. This study aims to determine the effect of inpa ent services imagery on community needs in the Bau-Bau City Regional General Hospital from the level of service of health workers, facili es and infrastructure of health services, and environmental condi ons. This was a quan ta ve research with a cross sec onal approach. The total popula on were 7,119. The sample in this study were 99 pa ents who were in the inpa ent ward of the Bau-Bau City Regional General Hospital. The sampling technique used accidental sampling method. Data analyze were used chi square and logis c regression. The result showed that there were rela onship between health service providers and community needs with p value 0.001, infrastructure facili es and community needs with p value 0,000, and environmental condi ons and community needs with p value 0.011. The results of mul variate analyze used logis c regression showed that the predictor variable that was most strongly associated with community needs was infrastructure with a value of Exp (B) = 16,154. It can be concluded that there was a rela onship between the needs of the community with the services of health workers, service facili es and infrastructure, and environmental condi ons. Correspondence :Adius Kusnan,BTN Resky Anggoeya 1 B/1 Kelurahan Poasia Kota Kendari, Propinsi Sultra Email : 0813 4186 7073 adiuskusnan. [email protected], • Received 07 September 2019 • Accepted 26 Desember 2019 • p ISSN : 2088-7612 • e ISSN : 2548-8538 • DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol5.Iss3.419 Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License ( ) h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/ which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium Data kunjungan pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota BauBau pada ga tahun terakhir (2015-2017) meningkat dari 6518 menjadi 7119 kunjungan. Peneli an ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra pelayanan rawat inap terhadap need masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bau-Bau dari ngkat pelayanan petugas kesehatan, sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, dan kondisi lingkungan. Jenis peneli an ini adalah peneli an kuan ta f dengan pendekatan Cross Sec onal. Jumlah populasi sebanyak 7.119. Sampel dalam peneli an ini adalah 99 pasien yang berada di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bau-Bau. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logis k. Hasil peneli an menunjukan bahwa ada hubungan pelayanan petugas kesehatan dengan kebutuhan masyarakat dengan nilai p value 0,001, ada hubungan antara sarana prasarana dengan kebutuhan masyarakat dengan p value 0,000, dan ada hubungan antara kondisi lingkungan dengan kebutuhan masyarakat dengan p value 0,011. Hasil analisis mul variat menggunakan regresi logis k menunjukkan bahwa variabel predictor yang paling kuat berhubungan dengan kebutuhan masyarakat adalah sarana prasarana dengan nilai Exp (B) = 16,154. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebutuhan masyarakat dengan pelayanan petugas kesehatan, sarana dan prasarana pelayanan, dan kondisi lngkungan. 5 Konsentrasi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, unit rawat inap (Indriani, Larasa , 2015). Perkembangan rumah sakit awalnya hanya memberi pelayanan yang berser fikat penyembuhan (kura f) terhadap pasien melalui rawat inap. Selanjutnya, Rumah Sakit karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi kedokteran, peningkatan pendapatan dan [endidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini dak saja bersifat kura f tetapi bersifat juga pemulihan (rehabilita f). Kedua pelayanan tersebut secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promo f) dan pencegahan (preven f) (Risqy, 2014). Kualitas layanan rumah sakit di Indonesia masih dirasa kurang memuaskan (Supratman, D dan Prasetyo, 2010). Permasalahan kualitas tersebut terutama dirasakan oleh pasien yang berasal dari golongan ekonomi lemah. Pasien yang berasal dari golongan ekonomi lemah adalah pasien yang dak mampu membayar biaya pengobatan yang dibutuhkannya. Bagi pasien yang dak mampu, beberapa masalah yang dikeluhkan diantaranya, waktu tunggu pasien untuk dilayani seringkali sangat terlambat dan dak sesuai dengan jadwal praktek yang sudah ditetapkan dan beberapa pasien yang diwawancarai pada studi pendahuluan menyatakan bahwa informasi yang diberikan kepada pasien masih kurang, dalam upaya mendidik pasien untuk mengoba dan memelihara kesehatannya sendiri (Supratman, D dan Prasetyo, 2010). Pada dasarnya citra dari sebuah pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh karakteris k objek f dari objek tersebut seper kelengkapan fasilitas, pelayanan petugas kesehatan, dalam hal penyampaian informasi mengenai status kesehatan pasien, interaksi yang sering terjadi antara petugas dengan masyarakat, pelayanan yang diberikan di pelayanan kesehatan, dan kondisi lingkungan tersebut. Jadi citra merupakan representasi dari suatu objek yang digambarkan oleh seseorang melalui suatu ide, kepercayaan, pendapat, gagasan, gambaran dari suatu objek (Yulian , 2013). Jumlah data kunjungan pasien di rawat inap RSUD Ruteng pada tahun 2011 adalah sebanyak 7.726 pasien. Jumlah total angka kesakitan di Kabupaten Manggarai pada tahun 2011 sebesar 279.565 kasus. Peningkatan jumlah angka kesakitan menunjukkan semakin ngginya pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat dalam upaya mengatasi gangguan kesehatan yang terjadi. Selain itu juga karena sebaran sarana kesehatan seper Polindes, Poskesdes sudah mencakup hampir semua h p://jurnal.htp.ac.id PENDAHULUAN 208 Keskom, Vol. 5, No. 3 Desember 2019 Desa/ Kelurahan yang ada di Kabupaten Manggarai sehingga masyarakat semakin mudah untuk mengakses pelayanan kesehatan (Dinkes Manggarai, 2012). Peneli an Sugiyanto 2003, di Rumah Sakit Kranggan Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa tengah mendapatkan bahwa penilaian citra oleh masyarakat terhadap rumah sakit kurang baik (8,2%), diketahui bahwa fasilitas pelayanan yang masih kurang memadai seper pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat (Sugiyanto, 2011). Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneli di RSUD Kota Bau-Bau data kunjungan pasien rawat inap pada RSUD Kota Bau-Bau selama 3 tahun terakhir adalah pada tahun 2015 jumlah kunjungan pasien rawat inap sebanyak 6.518 pasien, dan tahun 2016 jumlah kunjungan pasien rawat inap sebanyak 7.023 pasien, sedangkan pada tahun 2017 jumlah pasien rawat inap sebanyak 7.119 pasien (BLUD RSUD Kota Bau-Bau, 2017). Citra pelayanan rawat inap dipengaruhi oleh beberapa faktor seper , (1) Pelayanan petugas kesehatan. Seper , melakukan ndakan dengan tepat waktu, petugas akan memberikan informasi kepada pasien kapan suatu layanan akan diberikan, ketepatan petugas melaksanakan kunjungan ke pasien, dan petugas cepat memberi tanggapan terhadap keluhan pasien dan keluarganya. (2) Sarana dan prasarana. Seper , kelengkapan peralatan medis, ngkat kerapian ruang perawatan, kamar mandi/WC, tempat dur, dan tempat sampah. (3) Kondisi lingkungan. Seper , kebersihan kamar mandi atau WC, sampah, hygiene makanan dan minuman, air bersih, dan tempat dur dalam keadaan bersih. Peneli an ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra pelayanan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah RSUD Kota Bau-Bau.