Archive | 2019

Determinants of IUD Use in Sukmajaya Sub District, Depok: A Qualitative Research

 

Abstract


A qualita ve research through Rapid Assessment Procedure on the Behavior of Intrauterine Device (IUD) use was carried out in Sukmajaya District, Depok. This research was crucial since IUD was long-ac ng reversible contracep ves which provided at least two years of con nuous pregnancy protec on. The aims of this research were to analyzed predisposing, enabling and reinforcing factors influencing the use of IUDs. The informants were mother who use IUD, mother who ever use IUD and mother who use nonIUD methods (such as pills and injectables). The results showed that the informants understood IUD effec ve methods to prevent pregnancy. Most informants considered that IUDs were cheap, available at health facili es and the service given by competence providers. Support from husband, encouragement from friends who successfully used the IUD and the effec vity and reversibility of IUDs were also as strength factors for IUDs use. However, there were some factors that inhibit the use of IUDs such as side effects, rumors of IUDs, incomplete counseling from providers and sharing nega ve experiences of friend who have failed to use IUD. In conclusion, IUD used was influenced by mul -factors such as predisposing factors (knowledge, values, beliefs, a tude of percep on), enabling factors (access to informa on, availability of IUDs, officer competencies, regula ons) and reinforcing factors (husband, friends, health workers). Correspondence : Maria Gayatri, Jl. Permata No. 1, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur Email : [email protected], 081382580297 • Received 12 November 2019 • Accepted 06 Desember 2019 • p ISSN : 2088-7612 • e ISSN : 2548-8538 • DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol5.Iss3.467 Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License ( ) h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/ which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium Peneli an kualita f melalui Rapid Assessment Procedure tentang Perilaku Pemakaian Intrauterine Device (IUD) dilakukan di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Peneli an ini sangat pen ng karena IUD merupakan salah satu kontrasepsi jangka panjang yang dapat memberikan proteksi kehamilan dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun. Peneli an bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor predisposisi, pemungkin dan penguat yang mempengaruhi pemakaian IUD. Informan dalam peneli an yaitu ibu yang sedang menggunakan IUD, ibu yang pernah menggunakan IUD dan ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi non IUD (pil KB dan sun k KB). Hasil peneli an menunjukkan bahwa informan sudah memahami IUD sebagai metode kontrasepsi yang efek f untuk mencegah kehamilan. Sebagian besar informan menilai IUD sebagai kontrasepsi yang murah, selalu tersedia di fasilitas kesehatan, dan pemasangannya oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Dukungan dari suami, dorongan teman yang berhasil menggunakan IUD, serta kepercayaan efek vitas dan reversibilitas IUD menjadi faktor pendukung penggunaan IUD. Akan tetapi, beberapa hal yang menjadi faktor penghambat pemakaian IUD yaitu adanya efek samping IUD, informasi atau rumor nega f, pemberian informasi IUD yang kurang lengkap dari tenaga kesehatan serta sharing pengalaman nega f teman yang pernah gagal menggunakan IUD. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan IUD di Sukmajaya, Depok dipengaruhi oleh mul faktor seper faktor predisposisi (pengetahuan, nilai, kepercayaan, sikap persepsi), faktor pemungkin (akses informasi, ketersediaan IUD, kompetensi petugas, regulasi) dan faktor penguat (suami, teman, tenaga kesehatan). Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan sejak tahun 1970 merupakan salah satu program dalam memenuhi hak-hak reproduksi keluarga sehingga se ap keluarga dengan bebas dan tanpa paksaan dari pihak manapun dapat menentukan waktu, jumlah dan jarak kelahiran anak sesuai dengan keinginannya. Program KB dilaksanakan untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera sehingga menjadi keluarga berkualitas. Sebaliknya, beberapa perempuan dak menggunakan kontrasepsi meskipun mereka ingin menjarangkan atau membatasi kehamilan atau disebut juga perempuan yang mengalami unmet need. Alasan yang mendasari perempuan dak menggunakan kontrasepsi adalah kurangnya pengetahuan, mengalami efek samping/dampak kesehatan dan dak diijinkan oleh suami/keluarga/sosial . Perempuan yang dak menggunakan kontrasepsi akan berisiko pada peningkatan masa suburanya sehingga meningkatkan jumlah kehamilan dan kelahiran yang berdampak langsung pada ngkat kesakitan dan kema an ibu. Perempuan ini juga berisiko mengalami kehamilan yang dak diinginkan (unwanted pregnancy) yang berisiko terjadinya aborsi yang illegal dan dak aman yang dilakukan bukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sehingga membahayakan nyawa ibu dan bayi yang dikandung . Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan pemakaian kontrasepsi pada wanita berstatus kawin di Indoensia meningkat dari 47,7% pada tahun 1991 menjadi 63,6% pada tahun 2017 . Peningkatan terbanyak terjadi pada pemakaian metode kontrasepsi sun k. Peningkatan pemakaian sun k KB diiringi oleh turunnya peserta IUD, pil dan susuk KB. Pemakaian IUD menurun selama dua dekade terakhir dari 13,3% pada tahun 1991 menjadi 4,7% tahun 2017 . Padahal sumbangan pemakaian IUD terhadap penurunan fer litas dak diragukan lagi karena efek fitasnya yang nggi, ngkat kembalinya kesuburan yang sangat cepat serta resiko kegagalan IUD yang sangat kecil yaitu 6-8 kehamilan ap 1000 wanita . Berdasarkan data SDKI 2017, Provinsi Jawa Barat menempa urutan ke ga terbawah dari 6 Provinsi di Jawa dalam penggunaan kontrasepsi. Kota Depok merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Kota Depok menjadi lokus dalam peneli an ini karena Depok merupakan salah satu kota penyangga Jakarta yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta (Ibu kota Republik Indonesia). Depok juga merupakan kota pendidikan sehingga lingkungan belajar dan lingkungan sosial harus dipersiapkan dengan baik untuk mempersiapkan pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Berdasarkan data profil kesehatan Kota Depok tahun 2017, prevalensi KB ak f berdasarkan metode kontrasepsi adalah IUD sebanyak 16%, MOP sebanyak 0,5%, MOW sebanyak 2,8%, implant sebanyak 5,4%, kondom sebanyak h p://jurnal.htp.ac.id PENDAHULUAN 186 Keskom, Vol. 5, No. 3 Desember 2019 3,8%, KB sun k sebanyak 47% serta pangguna pil sebanyak 24,6% . Jika dilihat berdasarkan kecamatan di Kota Depok, cakupan pengguna KB Baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kecamatan Sukmajaya masih rendah yaitu sebesar 25,9% . Kontrasepsi yang paling digemari di Kecamatan Sukmajaya adalah sun kan yang bukan bagian kontrasepsi jangka panjang dan sangat rentan terjadinya drop out . Sebaliknya, IUD sebagai salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang memberikan proteksi terhadap kehamilan dalam jangka waktu lebih dari dua tahun justru memiliki prevalensi yang kecil. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemakaian kontrasepsi IUD di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2019, sehingga implementasinya dapat digunakan dalam peningkatan cakupan IUD di lokasi peneli an. Peneli an dilaksanakan di wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Jenis peneli an adalah peneli an kualita f dengan pendekatan Rapid Assessment Procedure. Informan diambil berdasarkan purposive sampling yaitu pemilihan informan berdasarkan kriteria tertentu hingga dirasakan saturasi terhadap jawaban yang diperoleh dari informan. Informan dalam peneli an ini yaitu 4 orang ibu yang sedang menggunakan IUD, 3 orang ibu yang pernah (berpengalaman) menggunakan IUD serta 3 orang ibu yang menggunakan kontrasepsi non IUD (sun k dan pil KB). Dalam peneli an ini terdapat informan kunci yaitu informan ahli yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BKKBN. Peneli dibantu oleh seorang gatekeeper yaitu kader KB yang memahami pemetaan kepesertaan KB di Kecamatan Sukmajaya. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur dengan mengembangkan pedoman wawancara yang telah dibuat serta dilengkapi dengan observasi. Data hasil wawancara dibuat transkrip verba m kemudian diolah dengan menggunakan metode content analysis dimana analisisnya berdasarkan topik dalam masing-masing interview. Selanjutnya dibuat interpretasi dan dilakukan validasi triangulasi sumber (cross check dengan dokter), triangulasi metode (wawancara divalidasi dengan observasi) serta triangulasi data (konfirmasi ulang jawaban kepada informan). METODE

Volume 5
Pages 185-190
DOI 10.25311/keskom.vol5.iss3.467
Language English
Journal None

Full Text