Archive | 2021
Analisis Mutu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Oleh UPT Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Abstract
The ability of the UPT health training center for Riau Provincial Health Office in providing educa on and health training was faced with several problems. The objec ve of the research was to analyze the implementa on of health educa on and training by the UPT Bapelkes Riau province. The design of this research is qualita ve. The tringula ons that used were source tringula on, method and data. The results showed that the tangible dimensions for facili es and infrastructure were s ll not good enough, the human resources and staff appearance were quite good. Reliability was good enough. Responsiveness was good enough. Assurances were good and empathy was good. Sugges on for UPT Bapelkes Riau province to complete facili es and infrastructure as well as carried out quality safety and quality assurance. Correspondence : Islamiyah. Email : , 081276766699 [email protected] • Received 27 Februari 2021 • Accepted 28 Februari 2021 • p ISSN : 2088-7612 • e ISSN : 2548-8538 • DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol7.Iss1.859 Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License ( ) h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/ which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium Kemampuan UPT Balai Pela han Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau selama dalam memberikan pendidikan dan pela han kesehatan dihadapkan pada beberapa masalah.Tujuan peneli an untuk menganalisis mutu penyelenggaraan pendidikan dan pela han kesehatan oleh UPT Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi R iau. Jenis penel i an in i adalah kualita f.Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber, metode dan data. Hasil peneli an dimensi tangible sarana dan prasarana masih kurang baik, SDM dan penampilan staf sudah cukup baik. Reliability sudah cukup baik.Responsiveness sudah cukup baik.Assurances sudah baik dan empathy sudah baik. Saran bagi UPT Bapelkes Provinsi Riau untuk melengkapi sarana dan prasarana serta melakukan quality assurance dan quality safety. 2 Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah satu aspek pen ng dalam se ap instansi atau organisasi penyedia layanan kesehatan.Mutu merupakan gabungan karakteris k dan barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen, baik kebutuhan yang dinyatakan atau kebutuhan yang tersirat. Pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam peneli an adalah model Service Quality (servqual) (Ismainar, 2018). Terdapat 5 (lima) komponen mutu menurut Parasuraman dan Zeithaml (2004) dalam (Pohan, 2007) yang melipu tangible (fasilitas fisik), reliability (tepat waktu dan akurat), responsiveness (cepat tanggap), assurance (jaminan kualitas), empathy (kepedulian dan perha an). Dalam konteks pelayanan yang diberikan widyaiswara dimensi tangible berhubungan dengan penampilan widyaiswara, media pembelajaran yang digunakan widyaiswara, kemampuan widyaiswara dalam memberikan contoh-contoh (Nuraini, 2018). Reliability (kehandalan) merupakan suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berar ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan dan tanpa kesalahan (Henryanto, 2014). Responsiveness (cepat tanggap) merupakan suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan, membiarkan pelanggan menunggu tanpa alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang nega f terhadap kualitas pelayanan(Henryanto, 2014). Bentuk Assurance (jaminan dan kepas an) yaitu jaminan terhadap pegawai yang memiliki perilaku kepribadian (personality behavior) yang baik dalam memberikan pelayanan tentu akan berbeda pegawai yang memiliki watak atau karakter yang kurang baik dan yang kurang baik dalam memberikan pelayanan. Assurance melipu beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun (Aminullah, 2018). Empa (emphaty) menurut (Lestari, 2017) merupakan dimensi mutu pelayanan yang melipu pemahaman pemberian perha an secara individual kepada pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pelanggan. Empa memberikan kemudahan dalam melakukan hubungan dengan peserta yang bersifat pribadi yang berupaya untuk memahami peserta, seper kemampuan interaksi dengan peserta, kemampuan memo vasi peserta, kemampuan memperlakukan peserta tanpa membedakan. Hasil peneli an (Nugroho, 2018), memberikan buk empiris bahwa dimensi empathy dari kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan peserta. UPT Balai Pela han Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau sebagai salah satu unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Provinsi Riaumempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai h p://jurnal.htp.ac.id PENDAHULUAN 78 Keskom, Vol. 7, No. 1 April 2021 penyelenggara pendidikan dan pela han (DIKLAT) serta pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Pela han yang diselenggarakan di Bapelkes Provinsi Riau diprioritaskan pada pela han teknis yang mengutamakan pada pencapaian kompetensi kerja tenaga kesehatan. Jenis pendidikan dan pela han yang diselenggarakan di Bapelkes Provinsi Riau yaitu pela han jabatan fungsional kesehatan, pela han manajemen kesehatan, pela han teknis profesi kesehatan dan teknis upaya kesehatan.Pela han dak berdasarkan ru nitas tetapi berdasarkan kebutuhan SDM kesehatan yang didapat dari Training Need Asessment (TNA). Hasil studi pendahuluan, meskipun akreditasi UPT Balai Pela han Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau sudah B, masih terdapat kekurangan dan kendala dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan DIKLAT seper pani a dan pela h yang kurang responsiveness (cepat tanggap) terhadap keluhan peserta DIKLAT terutama keluhan mengenai fasilitas dan prasana Bapelkes. Pela h masih ada yvang dak mengindahkan reliability (ketepatan waktu) dengan datang terlambat, sehingga pelaksanaan DIKLAT sering mundur dari waktu yang ditetapkan. Tidak ada jaminan (assurance) materi yang disampaikan tepat sasaran sesuai kebutuhan peserta, karena walaupun pela h sudah memiliki ser fikat, belum tentu dapat mentransfer dengan baik ilmu pengetahuaannya kepada peserta. Kurangnya empathy (kepedulian dan perha an) pemegang kebijakan terhadap peningkatan kualitas UPT. Bapelkes terhadap penyelenggaraan DIKLAT yang terlihat dari ketersediaan fasilitas fisik (Tangible). Adanya keluhan dan kekurangan pada ketanggapan pela h, ketepatan waktu pela han, materi pela han, kurangnya kepedulian dan kurangnya sarana prasarana akan berdampak kurang baik pada kegiatan atau proses penyelenggaraan DIKLAT dan kepuasan peserta terhadap mutu penyelenggaraan DIKLAT. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan peneli an ini untuk“Analisis Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pela han Kesehatan oleh UPT Bapelkes Provinsi Riau Tahun 2020”. Peneli an ini merupakan peneli an kualita f, desain peneli an menggunakan fenomenologidengan pendekatan pada penel i an in i ya i tu menggunakan wawancara mendalamdan observasi tentang penyelengaraan pendidikan dan pela han kesehatan oleh UPTBapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2020. Waktu peneli an dilaksanakan pada Mei – September 2020.Pemilihan informan disesuaikan dengan prinsip peneli an kualita f yaitu Kesesuaian (Aprroprianteness) dan kecukupan (Adequacy).Pada peneli an ini wawancara dilakukan dengan informan yang berbeda antara informan satu dengan yang lain berjumlah 7 (tujuh) orang yaitu Kepala UPT. Balai Pela han, kepala Tata Usaha UPT Balai Pela han Kesehatan, Kepala Seksi penyelenggaraan pela han, Seksi pengkajian, METODE 79 Islamiyah, et al Analysis Of Implementa on Quality Of Training And Educa on Analisis Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pela han Kesehatan KESEHATAN KOMUNITAS j u r n a l J Peneli an ini dilaksanakan di UPT. Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengenai mutu penyelenggaraan pendidikan dan pela han kesehatan (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy). Jenis pela han yang telah dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun terakhir adalah pela han Jabatan Fungsional Kesehatan dan Pela han Teknis Kesehatan. Dari hasil wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen didapatkan hasil peneli an sebagai berikut : Tangible (Buk Fisik) Sarana dan prasarana cukup, perlu perbaikan dan pemeliharaan. ASN dak memahami tupoksinya. instruktur sudah memenuhi standar, Penampilan ASN sudah bagus bagus.Sarana prasarana sangat kurang, Lingkungan di UPT. Bapelkes kurang bersih. Jumlah di seksi penyelenggaraan cukup. Pelaksanan diklat tetap dapat dilaksanakan, walaupun ada hambatan. Sarana prasarana sangat kurang, Kebersihan kurang, Pelayanan ASN dan non ASNpenyelenggaraan pela han secara umum sudah cukup bagus. Sarana dan prasarana Belum memenuhi standar akreditasi.Lingkungan di UPT. Bapelkes bersih. Jumlah ASN dan non ASN cukup tapi masih belum op mal dalam melaksanakan pekerjaan. Sarana prasarana sangat kurang, Kebersihan lumayan baik. Seksi penyelenggara cukup, potensi SDM yang. Hasil tetap tercapai tujuan namun kadang kurang maksimal. Asrama kebersihannya masih kurang, pani a sigap semua, Pelaksanaan sudah baik, Hasil pela han baikAsrama masalah kebersihannya kurang. Penampilan widyaiswaranya sopan AC diruang kelas ma , sehingga peserta kepanasan. Hasil Diklat cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut ini : “Sarana prasarana sangat kurang, asrama itu belum memenuhi standar akreditasi, laboratorium tak pernah digunakan”. (IU 2, IU 3, IU 4) “Lingkungan di UPT Bapelkes ini kurang bersih, kamar mandi bau kecoa, kamar bau. Bangunan gedung Baplekes ini sudah pengembangan dan pengendalian mutu, Widyaiswara dan peserta DIKLAT. Jenis data dalam peneli an ini adalah data primer yang terdiri dari hasil wawancara dan observasi dan data sekunder yaitu penelusuran dokumen terkaitpenyelengaraan pendidikan dan pela han kesehatan oleh UPTBapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau.Tehnik yang biasa digunakan ada 4 (empat) yaitu wawan